Selandia Baru Incar Sapi Jabar

Selandia Baru Incar Sapi Jabar

JAKARTA - Pengusaha di Wellington, Selandia Baru, melihat peluang ekspor di Jawa Barat (Jabar). Mereka tertarik untuk mengekspor daging sapi hasil ternak Provinsi Jabar.

Hal ini mencuat dalam Forum Dialog Ekonomi dan Investasi 2013 di kota Wellington, Selandia Baru, Selasa (3/9). Forum ini diselenggarakan oleh New Zealand Trade and Investment (NZTE) dan BKPMD Pemda Provinsi Jawa Barat.

\"Para pebisnis di Wellington ini tampaknya tertarik dengan potensi Jawa Barat. Dialog sehari ini mudah-mudah segera ditindaklanjuti secara konkrit oleh para pengusaha setempat,\" kata Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Wellington, PLE Priatna lewat siaran pers.

Menurut Priatna, forum dialog ekonomi, perdagangan dan investasi RI-Selandia Baru adalah sarana yang efektif untuk meningkatkan kontak bisnis secara konkret. Pertemuan ini menghadirkan delegasi BKPPMD Jawa Barat yang dipimpin oleh Ketua Delegasi, Dadang Mohammad.

Dari pihak Selandia Baru, ada sekitar 30 orang undangan pengusaha dan ketua asosiasi berbagai bidang usaha di Selandia Baru. Di antaranya Tim Ritchie CEO Meat Industry Association (MIA), Tracey Peterson dari Beef and Lamb Association, Catharine Beard Executive Director Export NZ,  Brian White dari NZ Geothermal Association dan John Nicholson, Chief Executive Aviation New Zealand.

\"Selandia Baru tidak saja berminat di sektor energi panas bumi (geo-thermal) dan teknologi penerbangan, tapi juga di sektor bahan pangan, daging sapi hingga buah kiwi,\" papar Priatna yang pernah menjabat Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI itu.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, total transaksi perdagangan RI-Selandia Baru  mencapai USD 1,1 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke Selandia Baru pada 2012 sebesar USD 0,4 miliar, turun sekitar 3.46 persen dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan impor Selandia Baru ke Indonesia pada tahun yang sama mencapai sekitar USD 0,7 miliar atau naik sekitar 2.43 persen.

\"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi pasar strategis bagi produk Selandia Baru, sehingga upaya untuk mendorong investasi Selandia Baru ke Indonesia menjadi semakin penting,\" tandas Priatna.

 (dil/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: