Indonesia Peringkat Kedua Asia
Negara Endemik Hepatitis
JAKARTA-Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan Indonesia sebagai negara endemik hepatitis karena jumlah pengidap hepatitis mencapai 9,3 persen dari total populasi. Jumlah tersebut mendudukkan Indonesia di peringkat kedua negara-negara anggota WHO yang berada di South East Asia Regional Office (SEARO) bersama dengan Bangladesh, Bhutan, Korea Selatan, Maladewa, Myanmar, dan Nepal.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dalam peringatan Hari Hepatitis se-Dunia di Monumen Nasional kemarin mengatakan, hepatitis adalah penyakit akibat virus yang mudah menular. Ada beberapa jenis hepatitis, yakni tipe A, B, C, D, dan E yang masing-masing berbeda cara penularan dan akibatnya.
Hepatitis tipe A dan E ditularkan secara fekal-oral melalui pencernaan. Perilaku yang tidak sehat seperti tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air serta makanan yang tidak diolah dengan bersih dapat menularkan virus tersebut. \"Perilaku hidup bersih mutlak untuk mencegah penularan virus hepatitis. Makan lalapan itu bagus, tapi rentan menularkan virus hepatitis kalau tidak dicuci bersih,\" katanya.
Virus hepatitis juga dapat ditularkan secara parental, yakni hepatitis tipe B, C, dan D. Sedangkan hepatitis tipe D akan mengenai mereka yang sebelumnya telah mengidap hepatitis tipe B. Penularan hepatitis B dan C melalui kontak darah. Misalnya, pengguna narkoba suntik, tato yang tidak steril, transfusi darah dan tindik yang tidak steril, tenaga kesehatan. \"Bisa juga melalui aktivitas yang memungkinkan kontak darah, seperti facial, bercukur, manikur, dan pedikur,\" terangnya.
Dari kelima virus tersebut, kata menkes, virus hepatitis B, C, dan D paling berpengaruh terhadap tingkat kematian dan ekonomi karena dapat berkembang menjadi kanker hati atau sirosis hati. Saat ini, sekitar 80 persen orang yang terinfeksi hepatitis C menjadi kronik dan kanker hati jika tidak melakukan pengobatan. \"Hepatitis B dapat dicegah dengan imunisasi. Saat ini, sudah 86 persen anak Indonesia terimunisasi, hanya di Nusa Tenggara Timur yang kurang dari 50 persen,\" katanya.
Menkes mengatakan, di Indonesia sekitar 25 persen penderita kanker hati berawal dari paparan hepatitis C. Sisanya disebabkan Hepatitis B, ketergantungan alkohol, dan lain-lain.
(mia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: