>

LHI Akui Terima Dana untuk PKS

LHI Akui Terima Dana untuk PKS

      Denny Pramudya kemarin juga dihadirkan sebagai saksi bersama Yudi. Dia mengakui memang pernah bersama Dedy Amin menemui Syaiful di Singapura. Namun ketika Ketua Majelis Hakim Gusrizal menanyakan apakah ada penyerahan uang, Denny berupaya menepis. \"Tidak ada (penyerahan uang),\" tegasnya.

      Mendengar hal tersebut, Yudi menyangga dan mengatakan memiliki bukti setoran uang ke Dedy Amin, seseorang dari PT Sang Hyang Sri yang ikut dalam pertemuan di Singapura.

      Menanggapi keterangan tersebut, LHI tidak membantah kalau Yudi pernah memberikan sumbangan pada partainya. Saat itu, uang Rp 1 miliar disiapkan untuk kampanye Hidayat Nur Wahid (HNW) di pilgub DKI. \"Dua cek masing-masing Rp 500 juta itu sumbangan saksi untuk pemilihan gubernur,\" aku LHI.

      Namun, soal sumbangan Rp 2 miliar yang disebut untuk THR dibantahnya. Menurut dia, semua itu tidak benar karena segala keperluan sudah ditangani oleh bendahara partai dan diberikan kepada karyawan tetap di kantor DPP PKS. Bantahan juga disampaikan terkait klaim Yudi telah mendanainya saat kunjungan kerja fraksi PKS di DPR ke Istanbul, Turki.

      Begitu juga soal mobil, versi LHI sebenarnya dia tidak pernah meminta dibelikan. Sebab, sudah punya uang untuk membeli mobil yang rencananya ditujukan untuk safari dakwah PKS di Sumatera. \"Di BAP sudah saya jelaskan. Saya punya untuk beli mobil dan akan membeli FJ Cruiser,\" katanya.

      Namun, dalam perjalanannya Fathanah sempat mengatakan kalau Yudi mengenal beberapa showroom. Jika membeli lewat Yudi bisa diurus cepat dan peluang mendapatkan nomor polisi cantik lebih besar. Rayuan itu berhasil. Belakangan, Fathanah tidak pernah mau menerima pembayaran mobil. \"Mobil saya kembalikan. Saya beli lagi dengan uang sendiri. Saya punya bukti pembelian lengkap,\" lanjut LHI.

      Terkait penggalangan dana Rp 2 triliun untuk kepentingan kampanye PKS di Pemilu 2014, ada yang dibenarkan dan dibantah LHI. Dia tidak menampik kalau ada rapat dengan Yudi dan Fathanah. Tetapi apa yang disampaikan dalam rapat itu tidak pernah sampai terealisasi. \"Saya pernah mendengar presentasi. Dia memiliki visi ada sekian opportunity, tapi tidak ada tindak lanjut,\" kata LHI memastikan. Soal mekanisme penggalangan dana, LHI menjawab itu masuk dalam presentasi saja. Ada peluang ini itu yang nantinya akan menghasilkan Rp 2 triliun.

      Terpisah, Ketua Komisi IV M. Romahurmuziy membantah seluruh kesaksian Yudi Setiawan yang disampaikan di pengadilan tipikor. \"Ini jelas pencemaran nama baik,\" ujar Romahurmuziy saat dikonfirmasi.

(dim/gun/dyn/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: