>

Tak Pernah Bolos Kuliah, Raih Nilai A pada Mata Kuliah Statistik

Tak Pernah Bolos Kuliah, Raih Nilai A pada Mata Kuliah Statistik

Wiranto Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude

Jenderal TNI (Purn) Wiranto resmi menyandang gelar Doktor bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dia dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude setelah berhadapan dengan tujuh panelis penguji yang diketuai Rektor UNJ Prof. Dr. Bedjo Sujanto, Senin (7/10).

 

M Fathra Nazrul Islam, Jakarta

 

Panglima TNI periode 1998-1999 ini mempertahankan disertasi berjudul “Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi dan Kebijakan Terhadap Perubahan Kondisi Nasional”. Hampir dua jam ia bertahan di hadapan sidang yang digelar terbuka itu.

\"Setelah mendengar dan menimbang, memutuskan bahwa Jenderal TNI (Purn) Wiranto dinyatakan lulus dalam ujian pada 7 Oktober 2013 di UNJ,\" ucap Rektor UNJ Prof Dr Bedjo Sujanto, dalam sidang tersebut. Wiranto juga menuai pujian lantaran berhasil meraih nilai A pada mata kuliah statistik.

Anak dari seorang guru SD bernama R.S Wirowiyoto itu meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,0, ujian tertutup 3,84, ujian terbuka 3,91, dan nilai akhir 3,92. Sehingga, Wiranto yang merupakan doktor ke 2.081 UNJ itu dinyatakan lulus dengan predikat cum laude.

Hasil disertasi mantan Menhankam ini menunjukkan bahwa proses rekrutmen oleh partai politik, proses seleksi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan kompetensi pemimpin berpengaruh positif secara langsung terhadap kebijakan sebagai output yang kemudian berpengaruh positif secara langsung terhadap perubahan.

Dalam sidang doktoral yang dipromotori oleh Guru Besar Tetap UNJ Prof. Dr. H. Djaali dan Prof. Dr. Muchlis R Ludin, MA, Wiranto dicecar terkait desertasinya oleh Prof. Dr. H. Djaali (sekretaris), serta anggota tim penguji Prof. Dr. Muchlis R Luddin, MA., Prof. Dr. H. Thamrin Abdullah, MM., M.Pd., Prof. Dr. Maruf Akbar, M.Pd., dan Prof. Dr. Thomas Suyatno, MM.

Saat penyampaian materi disertasinya, Wiranto mengatakan, secara substantif, dia berusaha mencari jawaban, mengapa perubahan kondisi nasional yang tak kunjung hadir dalam kehidupan kebangsaan Indonesia, sesuai harapan rakyat. Penelitiannya juga mengingatkan pentingnya peranan sumber daya manusia.

Secara kumulatif, ujar Wiranto, kepemimpinan eksekutif dan legislatif pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota yang memiliki otoritas menentukan kebijakan-kebijakan,sesuai dengan tugas dan tanggungjawab di level masing-masing, akan berpengaruh terhadap perubahan kondisi nasional.

\"Dengan kata lain, perubahan kondisi nasional mau tidak mau harus melalui kebijakan-kebijakan para pemimpin tersebut. Selanjutnya, melalui proses kausal, suatu kebijakan itu akan dipengaruhi oleh kompetensi, seleksi, dan rekrutmen,\" kata Wiranto.

Suami Rugaiya Usman itu menyusun disertasinya menggunakan instrument penelitian yang sudah diuji keabsahannya dan dikirimkan ke 25 provinsi di Indonesia yang melibatkan 50 kota atau kabupaten. Ada 550 responden yang berpartisipasi dan datanya diproses, sebelum dilaporkan dalam ujian tertutup yang telah dilaksanakan sebulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: