Berkat Ilmu Tidur Empat Jam dari Basket

 Berkat Ilmu Tidur Empat Jam dari Basket

 Tidak hanya bekerja untuk Lakers, sejak 2006 Thomas juga punya klien istimewa: Kobe Bryant. Salah seorang pemain terhebat dalam sejarah NBA itu meng-hire Thomas untuk summer camp yang setiap tahun diadakannya. \"Jadinya, saya sering berkomunikasi langsung dengan Kobe,\" ucapnya.

 Meski menduduki jabatan bergengsi, Thomas tidak mau disebut hebat. Menurut dia, semua pebasket atau semua orang Indonesia bisa sukses di Amerika seperti dirinya asalkan punya kemauan.

 \"Saat kuliah maupun bekerja, saya selalu menjalankan ilmu dasar di basket. Fokus dan latihan lebih keras agar lebih hebat,\" kata Thomas mengenai kunci suksesnya. \"Bahkan, sekarang pun saya seperti itu. Pulang kerja, saya masih angkat beban di rumah. Mungkin dalam sehari saya hanya tidur empat sampai lima jam,\" papar pria berusia 36 tahun tersebut.

 Selain pekerja keras, Thomas menyebut dirinya punya ketenangan yang bagus. Ketika ada tekanan dari atasan, dia bisa menghadapinya dengan baik. \"Kemampuan menghadapi tekanan seperti itu bahkan jarang dimiliki teman-teman saya yang asli Amerika. Itu mungkin salah satu yang mengantarkan saya menjadi art director seperti saat ini,\" tandasnya.

 Thomas saat ini sudah hidup mapan di AS. Punya rumah di LA dan sudah menikah dengan satu momongan. Meski jarang pulang ke tanah air, dia tetap rajin memantau perkembangan basket Indonesia.

 Thomas mengaku senang dengan perkembangan National Basketball League (NBL) Indonesia dalam beberapa tahun terakhir setelah dikelola PT DBL Indonesia. \"Celebration dan penghargaan yang lebih ke pemain adalah sesuatu yang ada di NBL saat ini dan tidak ada di liga basket sebelumnya di Indonesia. Hebat! Kalau terus dikelola seperti saat ini, saya yakin NBL lebih cepat majunya,\" tegas Thomas.

 Untuk para pemain basket di Indonesia, Thomas berpesan agar semuanya memikirkan kehidupan setelah menjadi atlet. Mereka harus mempersiapkan diri agar pasca menjadi atlet yang durasinya pendek, sekitar sepuluh tahun, tetap bisa berkarya. \"Jalannya pasti berbeda-beda. Yang jelas, semua pasti mendapatkan jalan asalkan mau,\" pesan Thomas.

 Ibarat pemain yang butuh power saat nombok alias nge-dunk, pebasket yang meninggalkan dunia atlet juga harus punya bekal untuk menjalani fase kehidupan berikutnya. Seperti lirik Nombok Bong: \"Melompat melayang, sudah saatnya sekarang, hempaskan bola ke dalam keranjang, dong nombok dong nombok dong\".

(*/c9/ca)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: