>

‎AS Budianto : P4IP Program Nasional

‎AS Budianto : P4IP Program Nasional

JAMBI - ‎Tindak lanjut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun lalu, pemerintah pusat meluncurkan berbagai program untuk membantu mengatasi dampak dari kenaikan tersebut. Bantuan yang digelontorkan pemerintah dibagi dalam berbagai bentuk. Diantaranya melalui Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP) di pedesaan dan perkotaan. Dan program-program tersebut menyasar masyarakat kurang mampu.‎

AS Budianto, Caleg DPR RI Partai Demokrat Dapil Jambi‎ mengatakan, masyarakat harus memahami, bahwa program-program tersebut adalah bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat luas.

”Jadi sangat tidak tepat kalau ada pihak-pihak tertentu yang mengatakan program-program ini perjuangan individu. Program ini adalah program nasional yang ditempatkan di 1800 kelurahan/desa, 218 kabupaten/kota dan 33 provinsi,” jelasnya‎ dihadapan masyarakat saat berkunjung ke Desa Sadu, Nipah Panjang, Tanjabtim.‎

AS Budianto merasa perlu menjelaskan hal ini menurutnya, sebagai perimbangan adanya informasi yang simpang siur. ”Masyarakat harus diberikan informasi secara terbuka, akurat dan tidak ada tipu-tipuan. Harus dibuka secara jujur, agar hal ini tidak menjadi konsumsi politik kelompok tertentu, seolah olah ini hasil kerja keras dia. Tanpa kerja dan perjuangannyapun, program ini tetap diluncurkan oleh pemerintah,” tambahnya.

Menurut As Budianto, banyak pihak mengklaim program-program ini hasil perjuangannya. ”Baca saja di media massa, ada anggota DPR RI yang mengklaim ini program hasil yang ia perjuangkan. Padahal, program ini sudah pasti akan turun meski tanpa diperjuangkan, saya hanya meminta sudahlah membodohi masyarakat dengan memberikan informasi sesat,” pintanya.

‎Ia enggan menyebut siapa yang dimaksud. ”Teman-teman wartawan pasti tau, lihat saja ada oknum anggota DPR yang mengklaim, dan tujuannya jelas untuk kepentingan politik 2014. Ayo dong, buktikan, kalau memang telah memperjuangkan kepentingan Jambi secara luas,” katanya.

Tunjukkan ada satu saja program riil yang tidak mendompleng program yang telah dianggarkan secara nasional oleh pemerintah. Misalnya, ia berhasil membawa uang ke Jambi dalam jumlah besar untuk membangun infrastruktur diluar yang telah dianggarkan pemerintah pusat secara nasional

”Jangan ada program, lalu mendompleng, nampang di koran sambil melontarkan statemen yang sesungguhnya hanya mendompleng. Proses seperti ini tidak baik dan tidak sehat dalam kerangka memberikan informasi yang benar,” tandasnya.

(cas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: