Sembilan Tewas, Puluhan Luka-Luka

Sembilan Tewas, Puluhan Luka-Luka

       Kecelakaan tersebut mengingatkan publik akan tragedi maut KA di Bintaro pada 19 Oktober 1987. Lokasi kecelakaan yang menewaskan sedikitnya 156 orang itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari lokasi kecelakaan KRL kemarin.

       Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen (Pol) Sudjarno mengakui bahwa pihaknya sempat kesulitan untuk mengevakuasi dan mendata jumlah korban terkait kecelakaan tragis yang menimpa penumpang commuter line dan truk tangki Pertamina yang berisi bahan bakar bensin di Pondok Betung, Jakarta Selatan, kemarin.

       Di samping mengalami luka bakar, tidak sedikit korban yang mengalami luka-luka dan tewas akibat terjepit dan terbentur benda keras. \"Karena terjepit, korban harus dilakukan tindakan-tindakan seperti pemotongan bagian kereta,\" ujar Sudjarno kepada waka media kemarin (9/12).

       Sudjarno menjelaskan bahwa seluruh korban luka akibat kecelakaan tersebut kini masih menjalani perawatan dan pemeriksaan intensif di beberapa rumah sakit. Rumah sakit tersebut di antaranya, Rumah Sakit Sutoyo (Jakarta Selatan), Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) (Jakarta Selatan), Rumah Sakit Fatmawati (Jakarta Selatan), dan Rumah Sakit Polri di Kramat Jati (Jakarta Timur).

       Sementara itu untuk korban meninggal dunia, lanjutnya, masih terus dilakukan identifikasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. \"Saya berharap, korban meninggal dunia bisa dikumpulkan di sana (Kramat Jati), biar nanti Tim Disaster Victim Identification (DVI) bisa bekerja dengan terpusat dan cermat,\" ujarnya.

       Di sisi lain, PT Pertamina menyatakan prihatin atas kecelakaan yang terjadi. Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menyatakan, Pertamina berusaha secara aktif menanggulangi insiden tersebut. Misalnya, ikut andil dalam proses pemadaman api dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Depot Plumpang . \"Kami telah berkoordinasi dengan dinas pemadam kebakaran dalam proses pemadaman,\" ujarnya.

       Soal penyebab kejadian, dia belum mau memberikan keterangan. Menurutnya, pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian . Dia hanya menerangkan bahwa truk tangki yang tertabrak tersebut merupakan pengangkut bahan bakar minyak jenis premium berkapasitas  24 Kilo Liter (KL). BBM yang diangkut seharunsya di distribusikan ke wilayah Bintaro dan sekitarnya.

       \"Insiden ini tidak berpengaruh terhadap distribusi BBM untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kami berharap masyarakat tidak khawatir atas kecelakaan yang terjadi. Atas kejadian yang terjadi, kami menyampaikan duka yang paling dalam kepada keluarga korban kecelakaan in,\" jelasnya.

       Dia menambahkan, Pertamina akan menanggung seluruh biaya pengobatan. Sekaligus, memberikan santunan kepada korban kecelakaan KRL Serpong-Tanah Abang. Pihaknya mengaku sudah menyiagakan Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) sebagai salah satu rumah sakit rujukan para korban. Kabar terakhir, sudah ada enam pasien yang dirawat di RSPP.

       \"Pertamina turut prihatin atas insiden ini. Sesaat setelah kejadian, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dan Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya langsung mendatangi lokasi kejadian. Kemudian, menjenguk para korban di RSPP,\" ujarnya.

(byu/dod/bil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: