Potensi Erupsi Kelud Besar

Potensi Erupsi Kelud Besar

KEDIRI -  Satuan pelaksana penanggulangan bencana (Satlak PB) Kabupaten Kediri menyiapkan kantong lahar (KL) yang akan dilewati material jika Gunung Kelud mengalami erupsi. Plt Kabag Humas Pemkab Kediri Edhi Purwanto mengatakan, semua sungai lahar sudah disiapkan.

      Saat ini, menurutnya, proyek lahar Kelud memiliki 11 KL yang siap menampung muntahan material gunung berapi aktif itu. Masing-masing berada di Kabupaten Kediri dan Blitar.

      \"Enam di Kediri dan lima di Blitar,\" kata Edhi mewakili Kepala Proyek Lahar Kelud Riyanto kemarin.

                Di Kabupaten Blitar, lokasinya berada di Kecamatan Ponggok, Talun, Gandusari, dan Garum. Di Kecamatan Ponggok, lokasi KL I Kali Badak berada di Desa Candirejo dan KL II Kali Badak di Desa Jagoan.

                Di Talun, KL I Kali Putih berlokasi di Desa Pasirharjo, lalu Kecamatan Garum, KL II Kali Putih ada di Desa Menjangankalung. Sedangkan, KL Kali Semut berada di Desa Soso, Gandusari.

                Sementara di Kabupaten Kediri lokasi KL tersebar di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Badas, Kunjang, Plosoklaten, dan Puncu. Di Desa/Kecamatan Badas ada KL I Kali Konto, kemudian KL II Kali Konto berlokasi di Desa Parelor, Kecamatan Kunjang.

      Berikutnya, KL I Kali Serinjing di Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu dan KL II Kali Serinjing di Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu. Adapun yang di Desa Trisulo dan Desa Jarak, keduanya Kecamatan Plosoklaten, masing-masing ada KL Kali Ngobo dan KL Kali Sukorejo.

                Mengenai kondisinya, Edhi mengatakan, sangat bagus. Apalagi berkaca pada erupsi tahun 1990, kapasitasnya juga diperkirakan kuat menampung material yang akan dimuntahkan Gunung Kelud. Material erupsi itu berupa batu besar dan kecil, kerikil, lumpur, pasir, serta air panas. \"Namun saat ditampung di check dam kondisinya sudah dingin,\" imbuhnya.

                Untuk diketahui, sekitar 24 tahun lalu, tepatnya 10 Februari 1990, Gunung Kelud memuntahkan material besar. Jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya paling banyak, yakni 2,5 x 10 juta plus 120 x 10 juta meter kubik. Sementara jarak lontarnya sekitar 5 kilometer (km) dari puncak gunung. \"Karena itu kapasitasnya kita buat sesuai erupsi pada tahun tersebut,\" terang Edhi.

      Setiap KL memiliki kapasitas tampung yang berbeda. Edhi lantas mencontohkan di Kabupaten Kediri. KL di Desa Badas misalnya. Siap menampung 680 ribu meter kubik. Sementara di Parelor, kapasitasnya lebih kecil, yakni 400 ribu meter kubik. Di Desa Asmorobangun dan Wonorejo, masing-masing 254.290 meter kubik dan 138.833 meter kubik. \"Di Desa Trisulo sekitar 1 juta meter kubik,\" papar Edhi.

                Itu belum lagi ditambah kantong lahar yang ada di Kabupaten Blitar. Dengan begitu, meski tidak bisa diprediksi jumlah material yang dimuntahkan, Edhi yakin, KL yang sudah dibangun kapasitasnya mencukupi untuk menampung material erupsi Kelud.

                Sebab, selain membangun kantong lahar, Edhi mengatakan, pihaknya juga menyiapkan check dam di sekitar Gunung Kelud. Fungsinya, untuk menampung lahar yang baru keluar dari gunung. \"Jadi sebelum ke kantong, lahar ditampung di check dam. Jumlahnya sekitar 100 buah,\" ungkapnya.

                Lalu  bagaimana dengan dampak yang ditimbulkan kantong lahar yang berdekatan dengan permukiman warga? Edhi mengungkapkan, masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya, setiap KL telah dibangun tanggul agar tidak sampai meluap ke permukiman.

                Sedangkan lokasinya dibuat di tempat aman. Karena itu, jarak minimalnya dengan permukiman sekitar satu kilometer (km). \"Lahannya justru subur di dekat situ,\" tutur Edhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: