Bali Miniatur Pengembangan RI
Janji Capres Konvensi di Debat Seri Kelima
DENPASAR - Para peserta Konvensi Capres Partai Demokrat satu pemahaman bahwa Bali adalah aset penting sosial dan budaya yang dimiliki Indonesia. Dalam seri ke-5 debat capres di Bali, para kandidat sepakat, jika terpilih sebagai presiden, akan menjadikan Pulau Dewata bukan hanya sebagai aset yang harus dipertahankan, tetapi juga dikembangkan ke wilayah lain.
Kesepahaman bersama itu muncul ketika sosiolog dari UI Thamrin Amal Tomagola yang ditunjuk sebagai moderator memancing para kandidat capres lewat sebuah pertanyaan khusus. Yaitu, tentang sumbangan yang bisa diberikan Bali untuk Indonesia.
Salah seorang peserta debat capres konvensi sesi kedua, Endriartono Sutarto, yang mendapat giliran awal langsung menegaskan bahwa kebinekaan yang sudah ditunjukkan Bali harus menjadi kekuatan bersama. \"Gesekan-gesekan kecil itu wajar, tapi harus dikelola dengan baik, seperti halnya di sini (Bali, Red),\" kata mantan panglima TNI itu di Hotel Aston, Denpasar, kemarin (18/2).
Peserta yang mendapat giliran berikutnya, Ali Masykur Musa, memberikan penekanan tentang keberhasilan masyarakat Bali dalam menjaga keseimbangan materialitas dan spiritualitas. \"Karena itu, pengembangannya, kurikulum pendidikan ke depan harus memasukkan multikulturalisme yang merupakan perwujudan dari dua aspek itu,\" kata anggota BPK tersebut.
Dahlan Iskan kemudian memberikan pemaparan lebih dalam. Berdasar hasil pengamatannya dengan berkunjung ke hampir seluruh Indonesia dan negara lain, dia menegaskan hanya Bali yang mampu menyatukan agama, budaya, sekaligus kesejahteraan dengan baik. Lewat pariwisata dan keindahan alam, menurut dia, Bali telah menjadi daerah yang layak menginspirasi wilayah lain. \"Saya membayangkan banyak persoalan di Indonesia akan selesai kalau lima hal yang bisa diselaraskan di Bali diterapkan di seluruh Indonesia. Yaitu, agama, adat, kesejahteraan, lingkungan, dan kemajuan,\" kata menteri BUMN itu.
Mendapat giliran berikutnya, baik Dino Patti Djalal, Hayono Isman, maupun Gita Wirjawan memberikan pandangan senada. \"Filosofinya sama dengan yang Pak Dahlan sampaikan. Bahwa nasionalisme unggul yang saya usung selama ini intinya juga ada di Bali,\" ujar Dino.
Seperti kegiatan debat di kota-kota sebelumnya, ribuan relawan Demi Indonesia (DI) yang merupakan pendukung Dahlan Iskan kembali tampil menonjol. Selain diiringi 777 penari kecak menuju arena debat, kali ini jaringan relawan DI membuat aksi lain. Yaitu, membentangkan bendera Merah Putih berukuran 120x80 meter menjelang pelaksanaan debat.
Bendera berukuran sebesar lapangan sepak bola itu dibentangkan di sepanjang Lapangan Lumintang, Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar. Menurut Koordinator Relawan DI Bali Gus Marhain, pembentangan bendera Merah Putih raksasa itu sebagai lambang untuk menyambut hadirnya pemimpin baru di Indonesia. \"Ini tanda bahwa Pak Dahlan Iskan akan hadir untuk memimpin bangsa kita,\" paparnya.\"
Mendapat sambutan semeriah itu, Dahlan hanya bisa menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam. \"Kalau bukan berkat dukungan masyarakat sekalian, saya tidak mungkin ada di sini dan yang pasti karena dukungan semuanya juga, kita di survei ada di teratas,\" ujar Dahlan.
Sebelum kelompok tersebut, grup peserta konvensi lainnya juga tampil. Mereka adalah Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo, Sinyo Harry Sarundajang, dan Anies Baswedan.
(dyn/c6/fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: