Kesenjangan Ekonomi Memprihatinkan
JAMBI - Pesatnya pertumbuhan ekonomi dalam satu decade ini telah membawa Indonesia masuk 15 besar dunia dalam hal volume ekonomi. Investasi kita tumbuh dengan pesat, yang makin membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat. Hanya saja kondisi ini telah melahirkan kesenjangan ekonomi yang tajam di masyarakat.
Kekhawatiran ini diungkapkan Caleg DPR RI nomor urut 1 Dapil Provinsi Jambi, Ir H A R Sutan Adil Hendra MM. “Di Jambi pertumbuhan ekonomi justru melahirkan kesenjangan, pesatnya investasi tidak sebanding dengan peningkatan upah regional buruh. Bahkan peningkatan harga komoditi perkebunan yang dirasakan petani tak berarti dengan tingginya inflasi,“katanya.
Ini diakibatkan karena regulasi investasi hanya melihat kepentingan pemodal dan tidak melihat dari aspek kesejahtaraan masyarakat local. Selama kesenjangan ekonomi masih dominan, keserjahteraan rakyat tak akan pernah terwujud.
Contohnya, pertumbuhan ekonomi dibanggakan pemrintah hanya sukses membentuk pekerja kelas menengah. Sedangkan pekerja kelas menengah tersebut jumlahnya hanya 17 juta dari 93 angkatan kerja kita, artinya aoa ada 60 juta tenaga kerja kita yang berada dibawah garis kesejahteraan. Kelompok inilah yang masih hidup dengan standar upah yang kecil.
“Di Jambi ini saja UMP kita masih Rp 13 Juta perbulan, dengan inflasi yang hampir 7 persen. Upah sebesar itu tidak mencukupi, artinya mereka jauh dari sejahtera, semestinya program pemerataan dan peningkatan pendapatan harus diperhitungkan dalam regulasi investasi,” tuturnya.
Sikap Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi ini merupakan gambaran dari komitment H Prabowo Subianto untuk mengedepankan kepentingan kaum pekerja dalam struktur ekonomi nasional. Politik ekonomi Gerindra mengedepan pemerataan kesejahteraan dan kita menantang praktek ekonomi neolib. Yang mendahulukan kepentingan pemodal diatas kepentingan masyarakat dan lingkungan secara berkeadilan.
(cas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: