PDIP & Golkar Teratas
JAKARTA - Jika pemilu diadakan sekarang, maka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjadi jawaranya. PDIP memperoleh 21,4 persen, disusul oleh Partai Golkar 17,8 persen.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Sudarto saat konfrensi pers di Cikini, Jakarta, Selasa (4/3).
Menyusul di bawah PDIP dan Golkar, ada Partai Gerindra (6,2 perseb), Partai Demokrat (5,7 persen), PKS (5,1 persen), PKB (5 perseb), PPP (4,9 persen), Partai Hanura (4,8 persen), Partai Nasdem (3,6 persen), PAN (3,5), PBB (1,1) dan PKPI (0,1). Sementara untuk undecide voters sebanyak 20,8 persen.
“PDIP dan Golkar bersaing ketat di posisi pertama elektabilitas partai,” kata Sudarto.
Sementara itu, lanjut Sudarto, posisi tiga besar elektabiliras sementara diperebutkan oleh enam partai yakni Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, PPP dan Hanura.
Sudarto mengakui jika Demokrat memang mengalami penurunan. Masuknya kasus Sutan Bathogana yang diduga terlibat korupsi di SKK Migas membuat Demokrat turun menjadi 5,4 persen dari 8 persen persen pada survei sebelumnya. Sementara PKS dan Gerindra menurut Sudarto mengalami kenaikan, namun tidak drastis.
Fakta yang menarik menurut Sudarto adalah eletabilitas dari partai-partai Islam dan berbasis massa Islam. Jika diakumulasikan akan berada pada angka 19,6 persen. Maka bukan tidak mungkin gabungan partai-partai Islam bisa menentukan figur tertentu pada pilpres mendatang.
“Kalau partai Islam gabung, bisa bersaing di tiga besar bersama PDIP dan Golkar,” demikian Sudarto.
Survei ini dilakukan pada 28 Januari hingga 15 Februari 2014, dengan jumlah sampel 1500 orang, margin of error sebesar 2,57 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara metodologi yang digunakan median adalah random sampling dan proporsional di 33 provinsi.
(jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: