>

ISPA Tembus 32 Ribu Kasus

ISPA Tembus 32 Ribu Kasus

                Sementara itu, kabut asap yang terjadi di Provinsi Jambi merupakan kirim dari provinsi tetangga, yakni Riau. Kurnianingsih, Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Jambi mengatakan, berdasarkan trajektori asap kebakaran hutan, titik api berada di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.

Akibat hal itu, Jambi ikut terampak kabut asap karena memang kondisi angin mengarah ke Selatan dan Barat Daya yang termasuk di dalamnya melewati Jambi. sementara cuaca panas yang melanda Kota Jambi disebabkan awan hujan tidak pecah dan tertiup angin menuju wilayah timur Jambi.

“Kecepatan angin yang begitu kencang di atas rata rata mengakibatkan hujan tidak pecah dan terbawa oleh angin,” katanya.

Sucipto, Kasi Penanggulangan Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi menerangkan, untuk kebakaran lahan di Provinsi Jambi, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Kabupaten dan Kota. Disamping itu, katanya, pihak manggala Agni juga turun ke lapanagn membantu pemadaman api.

Namun jika kebakaran di lahan milik perusahaan, dia menegaskan, harus ada tindakan dari pihak perusahaan sendiri. “Perusahaan sudah ditelpon karena tanggung jawab dia agar cepat lakukan tindakan, kalau benar kebakaran silahkan langsung tindak. Kalau masih ditemukan di hari selanjutnya titiknya di tempat yang sama, maka kita akan turun kesana,” ujarnya.

Diterangkannya, lahan terbakar yang sangat rawan adalah lahan gambut. Sementara di Provinsi Jambi sendiri ada seluas 900. 000 hektar lahan gambut. “Itu di Muaro jambi, Tanjab Barat Dan Tanjab Timur. Ini yang sangat rentan. Kalau sudah terbakar, ya itu akan banyak menyumbang asap,” tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus sendiri menegaskan, persoalan kabut asap harus menjadi perhatian serius. “Yang kita kawal adalah lahan gambut. Sebab lahan gambut itu mudah terbakar dan itu sampai 10 meter ke bawah terbakar dan menimbulkan asap yang banyak,” katanya.

Sementara Dalmanto, Kasi Tanggap Darurat badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menerangkan, pada Maret ini saja, sudah etrdata sebanyak 44 titik api yang ada di Provinsi Jambi.

Namun demikian, jumlah ini disebutkannya lebih kecil dibandingkan Februari lalu yang mencapai 124 titik api. Dijelaskannya, ada dua tim Manggala Agni yang diturunkan ke lapangan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Menurutnya, dalam satu tim itu terdiri dari 12 orang. “Daerah titik api yang terbesar yakni Kumpeh, Berbak dan Geragai,” ungkapnya.

Dia menghimbau, untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan yang lebih luas, masyarakat diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara pembakaran.

Dari bandara Sultan Thaha Jambi  dikabarkan, akibat kabut asap yang kian tebal menyelimuti Provinsi Jambi, menyebabkan penerbangan pagi tertunda.

                Pesawat Garuda yang harusnya mendarat (landing, red) pukul 07. 00 WIB di Jambi, terpaksa dialihkan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Jarak pandang pagi kemarin (5/3) hanya 1. 200 meter.

Diketahui, pesawat Garuda ini terbang dari Jakarta menuju Jambi sekitar pukul 06. 00 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan GA130 akhirnya mendarat di Jambi sekitar pukul 11. 00 WIB ketika jarak pandang sudah mencapai 2. 500 meter. “Menurut BMKG ini karena kabut asap atau smoke bukan karena kabut bercampur embun,” terang Alzog Fendra, Manajer Operasional Bandara Sulthan Thaha Jambi.

Dikatakannya, saat akan mendarat, kabut asap memang tebal. “Makanya penerbangan dialihkan ke Palembang untuk sementara,” ungkapnya kepada harian ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: