Kampanye Terbuka Tak Efektif
Parpol All Out Turunkan Jurkamnas
JAMBI - Kampanye terbuka tidak memberikan banyak peningkatan elektabilitas partai maupun Caleg dimata masyarakat. Sebab kampanye hanya sebagai ajang adu gengsi antarpartai dan ajang obral janji politik. Hal ini diutarakan oleh Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad kepada harian ini kemarin. Apalagi jika juru kampanye (Jurkam) yang dihadirkan belum begitu populer.
“Untuk kampanye seperti ini tidak bisa meraup suara banyak, karena sebaran informasinya kurang luas. Juga tidak dibincangkan orang. Kecuali Jurkam yang dihadirkan itu tokoh yang luar biasa yang terkenal. Tetapi tidak banyak pengaruhnya,” ujarnya.
Saat ini menurutnya, malahan lebih besar pengaruhnya di media masa, baik cetak maupun elektronik yang sebarannya cukup luas. Apalagi ini merupakan kampanye partai, tentu tidak akan memberi pengaruh yang besar bagi Calegnya.
“Saya yakin partai juga setengah hati untuk kampanye seperti ini, tetapi kalau jurkamnya seperti PDIP menurunkan Jokowi, di Demokrat ada Dahlan Iskan yang popular atau SBY langsung, itu magnetnya beda. Jadi relatif ada pengaruhnya walaupun tidak signifikan, itu tergantung dengan siapa yang datang,” imbuhnya.
Untuk mendatangkan massa, selain dengan Jurkam bisa juga dengan hadiah-hadiah yang besar. Meski ini juga tidak menjamin karena masyarakat yang datang itu kemungkinan juga datang ke tempat yang lain.
“Yang datang 2 atau 3 ribu masa, ada kampanye tempat lain mereka datang lagi dan orang-orangnya itu saja. Karena mereka tidak terikat secara ideologis dengan partai yang bersangkutan. Tidak juga yang memilih Caleg partai bersangkutan itu datang,” sebutnya.
Dikatakan Jafar, dalam waktu yang singkat jelang Pileg ini, jika mau efektif sekarang ini harus melakukan sesuatu yang luar biasa. Apalagi disaat pemilih sudah punya pilihan, simpul-simpul yang aktif itu sudah punya rujukan pilihan dan sulit dirubah lagi.
“Kalau ada yang mau tiba-tiba mau maksimal sementara sebelumnya tidak, yakinlah itu tidak akan banyak membantu. Termasuk juga kalau mau memberikan uang agak sulit karena dia tidak punya akses dan cara memberikan yang tepat maka tidak efektif hasilnya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Visi Politika, Azhar Mulia juga mengungkapkan hal yang hampir senada dengan Jafar. Menurutnya jika melakukan kampanye terbuka, tokoh yang dihadirkan akan memberikan pengaruh, meski tidak signifikan.
“Kampanye akbar akan efektif jika tokoh atau figur yang dihadirkan itu memang tokoh yang punya charisma dan mendapatkan simpati dari masyarakat. Tetapi kalau tokoh yang dihadirkan tidak begitu terkenal, meski Jurkamnas juga tidak akan berpengaruh,” ujarnya.
Malah lebih baik menurutnya partai politik mengadakan kegiatan yang menyasar kalangan pemilih. Misalnya mengadakan loma atau karnaval band, itu cukup berpengaruh kepada pemilih pemula dan menarik perhatian orang banyak.
Terpisah, Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Jambi, Syafboni Safar saat dikonfirmasi mengaku, pihaknya akan menggelar kampanye terbuka dan menurunkan Jurkamnas. “Tapi itu baru rencana, kita belum memastikan,” katanya.
Demikian juga dengan PKB, jika melakukan kampanye terbuka akan langsung menurunkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar untuk meraup suara di Jambi. “Jurkam kita rencananya Ketua Umum, Muhaimin Iskandar. Tetapi ini masih kita koordinasikan dengan pusat jadwalnya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: