Australia Masuk Tambang Emas
JAKARTA-Perusahaan tambang asal Australia, One Asia Resources Ltd, menyatakan siap menginvestasikan USD 150 juta untuk memulai konstruksi proyek tambang emas Pani di Pahuwato, Provinisi Gorontalo, pada 2015.
CEO One Asia Stephen Walters mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan sejumlah persiapan yang dilakukan sejak 2012. Menurut dia, tahap awal berupa proses eksplorasi sudah berhasil dirampungkan pada Desember 2013. \"Kami telah melaksanakan serangkaian studi geologis, teknik, dan lainnya. Untuk proses itu, perseroan mengeluarkan lebih dari USD 11 juta,\" ungkapnya di Jakarta kemarin (20/3).
Tahun ini, lanjut dia, pihaknya sedang menyelesaikan studi kelayakan (feasible study) dan izin analisis dampak lingkungan (Amdal).\"Proses tersebut diproyeksi bakal diselesaikan akhir tahun ini. \"Investasi untuk kegiatan tersebut kami perkirakan mencapai Rp 80 miliar,\" ungkapnya.
Dia menargetkan sudah bisa berproduksi pada 2016. Soal potensi, dia menerangkan lahan seluas 100 hektare tersebut bisa memproduksi emas 150 ribu ons per tahun. \"Karena itu, kami menyediakan dana USD 150 juta untuk konstruksi tahun depan. Dana tersebut berasal dari Macquarie Bank Limited,\" terangnya.
Proyek tersebut bakal meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Hal itu sejalan dengan partner proyek, yakni Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani. Karena itu, pihaknya bakal menyerap penduduk lokal sebagai tenaga kerja. \"Untuk pekerjaan konstruksi, kami butuh 2 ribu orang,\" imbuhnya.
Terkait kebijakan hilirisasi industri tambang oleh pemerintah, Stephen mengaku mendukung pemanfaatan produk tambang mentah dalam negeri. Karena itu, dia memilih PT Aneka Tambang untuk mengolah hasil tambang proyek. \"Untuk refining emas, kami mengirim ke fasilitas Pulogadung milik Antam. Kadar yang dihasilkan mencapai 99,75 persen sehingga bisa diekspor,\" ujarnya.
Pihaknya belum menjalin kontrak perjanjian jual beli emas batangan dengan pihak manapun. Menurut dia, konsumen yang dituju bakal sama dengan pertambangan emas pada umumnya. Yakni melalui kerja sama dengan perbankan. Negara-negara yang biasanya menyerap produk emas adalah Inggris, Australia, Hongkong, atau Singapura. \"Kandungan emas di Pani mencapai 90 persen. Sisanya tembaga dan perak,\" tambahnya.
(bil/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: