>

Simpan Atribut Pemilu sampai Situs Partai Gurem yang Kolaps

Simpan Atribut Pemilu sampai Situs Partai Gurem yang Kolaps

 Bukan hanya atribut pemilu, mereka juga memiliki situs-situs yang dibikin partai-partai. Situs yang mungkin saat ini sudah tidak ada lagi karena tidak diurusi atau partai yang saat itu ada sekarang sudah kolaps. \"Asal tahu nama situsnya, mudah-mudahan kami memilikinya,\" terang Tieke. Dia lantas menunjukkan beberapa situs partai gurem yang namanya sudah tidak terdengar lagi.

 Dijelaskan Tieke, sebenarnya koleksi Perpustakaan Nasional Indonesia di Jakarta juga lengkap. Bahkan lebih lengkap daripada NLA. Namun, kelemahannya, ratusan ribu koleksi tersebut kerap tidak tercatat. Kalaupun tercatat, tidak mudah menemukan koleksi yang diinginkan, terutama bila buku atau literatur itu tidak populer. \"Mungkin bukan tidak ada, tetapi susah mencarinya,\" terang dia.

 Kata Tieke, semua itu tidak lepas dari prosedur pengaturan koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan. NLA misalnya. Mereka sangat terorganisasi. Semua koleksi tercatat, tersimpan, dan mudah diakses. Berbeda dengan perpustakaan konvensional yang mengharuskan orang tenggelam dalam deretan buku yang dibutuhkan, di NLA pengunjung cukup bermodal komputer. Bisa komputer di NLA atau secara online dari belahan bumi mana pun.

 Nanti orang tinggal mencantumkan judul buku atau literatur yang diinginkan. Bila orang tersebut berada di NLA, cukup menanti sekitar 20 menit, buku yang dibutuhkan akan diantar petugas perpustakaan. Memang, buku-buku di NLA tidak dipajang di tempat terbuka. Mereka meletakkan buku-buku itu di lantai berbeda.

 \"Ini demi menjaga keberadaan koleksi kami,\" terang Tieke. Untuk beberapa koleksi seperti koran dan data-data pemerintahan, mereka menggunakan mikrofilm. Jadi, tidak perlu lagi membuka bundelan koran superberat. Cukup menghadap layar komputer, halaman per halaman yang dibutuhkan bakal tersaji di layar tersebut.

 Untuk mendapatkan koleksi-koleksi itu, NLA memiliki perwakilan di Jakarta. Dalam sebulan sekitar 300 sampai 400 judul buku akan dikirim ke Australia. Itu belum termasuk literatur. Sementara itu, untuk media massa dan data-data pemerintahan, NLA mendapatkan suplai dari salah satu perusahaan data yang bermarkas di Amerika Serikat. \"Kami membeli koleksi tersebut,\" ujarnya. (*/c9/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: