Pesawat Kepresidenan Tiba Kamis
JAKARTA - Keinginan pemerintah Indonesia untuk memiliki pesawat kepresidenan, akhirnya terwujud. Besok, pesawat kepresidenan jenis 737-800 Boeing Business Jet 2 tersebut akan mendarat di Landasan Udara Bandara Halim Perdanakusuma. Sayang, pihak istana belum bersedia berbicara banyak terkait kedatangan pesawat kepresidenan tersebut.
\"Saya sendiri belum tahu detailnya,\"ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, kemarin (8/4).
Namun, Julian mengakui jika jadwal kedatangan pesawat senilai Rp 820 miliar tersebut, terlambat. Awalnya, pesawat buatan Amerika tersebut dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir tahun 2013 lalu. Menurut Julian, ada beberapa hal yang harus dilakukan terkait penyesuaian untuk spesifikasi pesawat kepresidenan.
\"Itu mungkin bisa dijelaskan secara teknis. Tapi memang rencana bisa saja mundur. Mungkin ada penyesuaian. Ada keperluan pesawat, saya nggak bilang tertunda, tapi ada hal-hal yang membutuhkan waktu. Memang pesawat ini datang dengan beberapa spesifikasi yang dirancang untuk pesawat presiden,\"urainya.
Sementar a itu, menurut Mensesneg Sudi Silalahi, keterlambatan kedatangan pesawat disebabkan adanya masalah cuaca saat melakukan uji coba di vendornya. Atas keterlambatan tersebut, pihak Boeing pun wajib membayar denda. Namun, Sudi tidak bersedia merinci jumlah denda keterlambatan tersebut.
\"\"Kemarin di dalam ada masalah cuaca dan sebagainya ketika uji coba di sana. Dan itu juga kita denda sebagai kewajiban mereka,\"katanya.
Meski begitu, Sudi menuturkan begitu tiba, pesawat kepresidenan tersebut belum bisa langsung dioperasikan. Sebab, pesawat tersebut harus melalui proses sertifikasi dari Kementrian Pertahanan (Kemenhan). Setelah proses sertifikasi selesai, maka pesawat kepresidenan bisa digunakan.
\"Sertifikasi dulu dari Kemenhan. Setelah itu kita baru serahkan ke TNI AU, baru siap beroperasi. Kita mengejar di Kemenhan memang soal sertifikasinya,\" katanya.
Ketika kapan kira-kira pesawat tersebut bisa digunakan, Sudi menuturkan, setidaknya seminggu setelah kedatangan, pesawat bisa langsung dioperasikan. \"Dalam waktu dekat, mungkin paling lama seminggu. Tapi tidak sampai sebulan,\"imbuhnya.
(Ken)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: