>

Ical Harus Legowo

Ical Harus Legowo

Akbar Siap Dampingi Jokowo Atau Prabowo

JAKARTA - Calon Presiden (Capres) dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie harus rela melepas tokoh ataupun kadernya bila nantinya dipinang oleh partai lain. Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung.

“Seharusnya (Ical-red) legowo, tokoh siapa yang pantas (dipinang partai lain) ya monggo dipersilahkan,” ucap Akbar di kediamannya, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (13/4).

Jika tokoh Golkar banyak yang dipinang, kata dia, tokoh dari Partai Golkar banyak diminati selama ini dan dilirik partai lain untuk mendampingi mereka. “Bahwa Golkar telah berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin, katakanlah tokoh yang diminati untuk mendampingi partai lain,” terang mantan Ketua DPR itu.

Karenanya, kata Akbar, jika nanti dirinya jadi dipinang oleh PDI-Perjuangan menjadi Cawapres Joko Widodo. Ia berharap Ical juga dapat merelakannya. “Ya mestinya legowo, kalau memang saya diajak (jadi cawapres PDIP),” katanya.

Lagi pula, lanjut Akbar di pertarungan Pilpres, semua bisa saja terjadi, seperti pilpres tahun 2004. Saat itu JK juga pernah dipinang oleh SBY. “Kami sudah mengalami beberapa peristiwa Pilpres, partai kami kepada satu tokoh mendukung satu sama lain. Tokoh Golkar yang sudah senior terbuka memberikan dukungan saat SBY-JK. Ya biasa saja, kalau nanti itu terjadi lagi, ya normal saja,” tutupnya.

Selain itu, Akbar menyatakan kesiapannya untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari PDI-P maupun Partai Gerindra. Kedua partai tersebut, kata dia, saat ini diprediksi bakal melenggang di Pilpres 2014.

“Kalau memang saya diajak dan dianggap patut menjadi pendamping mereka (Jokowi atau Prabowo), apakah saya bersedia? Saya nyatakan bersedia (jadi cawapres),” katanya.

Di samping itu, kesediaan Akbar untuk menjadi cawapres karena melihat hasil lembaga survei Freedom Foundation, yang menganggapnya patut mendampingi keduanya. Akbar juga mengklaim berada di posisi teratas, mengungguli tokoh yang dinilai layak mendampingi Jokowi maupun Prabowo.

“Pada hari ini lembaga survei melansir tentang beberapa calon wakil presiden yang layak mendampingi Jokowi dan Prabowo. Nama yang tertinggi adalah saya (jadi cawapres). Sebelumnya saya dengar ada Pak JK, Mahfud MD dan sebagainya, tapi yang tertinggi itu nama saya yang jadi Cawapres (berdasarkan hasil lembaga survei Freedom Foundation),” ulasnya.

Dari hasil lembaga survei itu, dia yakin berpeluang paling tinggi dibanding Mahfud dan JK. Sebab menurutnya, publik selama ini masih menganggap bahwa JK dan Mahfud menjadi calon presiden.

“Selama ini nama mereka (JK dan Mahfud MD-red) lebih muncul menjadi Capres bukan Cawapres. Mungkin itu yang menyebabkan nama saya tertinggi (peluang jadi Cawapres),” tukas mantan ketua DPR ini.

(chi/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: