Akhir Bulan Paneirao Rampung!

Akhir Bulan Paneirao Rampung!

MANAUS-Glenda Ortiz mendadak menghentikan langkah Jawa Pos saat baru beberapa meter memasuki tribun pertama Arena da Amazonia. Dia meminta agar tidak sembarangan melangkah. \"Semen untuk menyambung ubin-ubin lantai masih basah. Hati-hati ya,\" katanya.

      Tidak seperti Arena Corinthians di Sao Paulo yang bahkan tribun pun belum rampung, pembangunan Arena da Amazonia sudah 90 persen. Bentuk akhir stadion sudah selesai. 42.377 kursi yang melengkapi stadion dengan dua tribun itu sudah terpasang semuanya.

      Para pekerja kini tinggal mengerjakan detail-detail stadion seperti menghaluskan sambungan antara ubin-ubin raksasa, membersihkan jalur penonton, hingga membangun booth penjual makanan tepat di sepanjang sisi belakang tribun. Dua layar besar di atas tribun utama juga sudah terpasang. Begitu juga bench untuk kedua tim. \"Bisa dibilang stadion ini sudah selesai. Tinggal finishing saja,\" kata Glenda.

      Glenda adalah salah seorang tenaga pendukung dalam pembangunan stadion tersebut. Tugasnya memang terkesan hanya sebagai \"penerima tamu\". Meski bukan bagian dari staf humas, tapi dia ikut bekerja membantu promosi stadion. \"Akhir bulan ini target kami semuanya sudah selesai,\" kata Eric Gamboa dari media relation Arena da Amazona yang belakangan ikut menemani Jawa Pos.

      Namun, sampai saat ini stadion terbesar di Negara Bagian Amazonas itu masih tertutup bagi masyarakat umum. Mereka yang ingin masuk harus mengajukan permohonan terlebih dahulu. \"Tidak boleh sembarangan,\" timpal Eric.

      Jawa Pos mendapatkan kesempatan berharga itu setelah harus menyetorkan nama sehari sebelumnya. Itupun sempat ditolak petugas keamanan saat hendak masuk sore kemarin waktu setempat. Alasannya, nama Jawa Pos tidak terdaftar. Untunglah, Glenda kemudian datang. Setelah berbicara sebentar dengan petugas, Jawa Pos boleh masuk ke stadion yang masih benar-benar gres itu.

      Para suporter yang datang ke stadion tersebut bakal dengan gampang mendatangi stadion. Jika stadion besar di kota-kota tradisional fans sepak bola seperti Rio de Janeiro atau Sao Paulo dibangun di pinggiran, Arena da Amazonia terletak di tengah kota. Bahkan, posisinya tepat bersebelahan dengan jalan utama kota Manaus yang dilalui bus.

      Stadion tersebut termasuk salah satu dari tiga stadion venue Piala Dunia yang rampung. Host empat laga fase grup (dengan laga pembuka Inggris versus Italia) itu sudah menggelar pertandingan percobaan antara klub lokal Nacional dan Remo awal Maret lalu. Media Brasil sempat memberitakan bahwa beberapa kursi belum dipasang saat laga itu digelar. \"Itu tidak benar. Memang, tribun atas tidak digunakan karena kami belum mendapatkan izin terkait standar. Tapi semua sudah dipasang dan siap,\" kata Eric.

       Arena da Amazonia adalah stadion yang benar-benar baru. Stadion tersebut dibangun di bekas stadion lama Estadio Vivaldao. Gedung lama diruntuhkan dan mulai dibangun pada 2010. Stadion rancangan lembaga arsitektur asal Jerman gmp Architekten itu memiliki atap yang unik. Atap putih yang membungkus stadion seperti diikat oleh sulur-sulur yang mengelilinginya.

      Inspirasi pembangunannya adalah dari keranjang tradisional warga Manaus bernama Paneira. \"Sekarang Paneirao (Paneira besar, Red.) sudah mau selesai. Kami siap menyambut suporter dari negara manapun untuk datang ke Manaus,\" ungkap Eric.

(aga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: