Pekan Imunisasi Gratis 23-30 April 2014
Jakarta -Mulai kemarin hingga sepekan mendatang, dalam rangka pekan imunisasi dunia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memberikan imunisasi gratis pada seluruh balita di Indonesia. Imunisasi akan diberikan baik pada balita yang belum pernah diimunisasi maupun mereka yang belum lengkap imunisasinya.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama menuturkan, para orang tua hanya cukup membawa sang anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan imunisasi. Ada lima jenis imunisasi yang diberikan, yang terdiri dari imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio, DPT-HB, serta campak. \"Ada Drop Out Follow Up juga untuk melengkapi imunisasi anak yang terlewat,\" katanya kemarin.
Tjandra mengatakan, untuk imunisasi sendiri sebetulnya tidak memerlukan biaya mahal, bahkan di posyandu anak-anak bisa mendapat imunisasi secara gratis. Hanya saja, tidak semua berkesempatan datang ke posyandu. Sehingga, banyak anak yang tidak mendapat imunisasi atau juga akhirnya harus membayar ke rumah sakit untuk mendapatkan imunisasi.
Dari data yang dihimpun Kemenkes, masih ada sekitar 13 persen lebih dari jumlah anak di Indonesia yang belum mendapat imunisasi secara lengkap. Padahal, menurut Tjandra, imunisasi merupakan upaya kesehatan paling efektif. \"Padahal imunisasi lengkap dapat melindungi anak dari wabah, kecacatan, dan kematian. Kita harapkan orang tua melengkapi imunisasi anak mereka agar seluruh anak Indonesia terbebas dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah lewat imunisasi,\" jelasnya.
Untuk terus mendorong anak Indonesia sehat, Kemenkes\" sendiri terus melakukan pembaruan-pembaruan vaksin. Pada tahun 2013 lalu, Kemenkes telah menambahkan vaksin Hib (Haemophilus influenza tipe b), yang digabungkan dengan vaksin DPT-HB menjadi DPT-HB-Hib. Gabungan vaksin tersebut berguna untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang otak) pada anak. Imunisasi jenis ini mulai dilakukan di empat provinsi pada tahun lalu, yakni Jawa Barat, Yogyakarta, Bali dan NTB. \"Selanjutnya, mulai Apri 2014 akan dilaksanakan di semua provinsi di Indonesia,\" ungkap Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
(mia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: