>

Replanting Karet Disebut Gagal

Replanting Karet Disebut Gagal

Menurutnya, modusnya, diduga mereka melakukan penjualan dan pengedaran bibit dalam polybag siap tanam tidak sesuai dengan Label sebagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Perbuatan menyalahgunakan wewenang dan jabatan yang dimiliki dan dianggap melekat pada jabatan dan kedudukan mereka.

Selain itu, lanjutnya, berdasarkan keterangan yang tertuang pada naskah berita acara pemeriksaan yang dimaksud diketahui bahwa telah terdapat suatu pengakuan dari pihak terperiksa dihadapan PPNS. Bahwa adanya perbuatan yang patut diduga merupakan perbuatan melawan hukum atau setidak–tidaknya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan yang berlaku.

Itu menyangkut pelaksanaan kegiatan Proyek Peremajaan Karet Rakyat oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi yang dibiayai dengan Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2013 senilai Rp. 4,8 M dan Rp. 2,3 bersumber dari APBD Provinsi Jambi tahun anggaran 2013.

Fakta pada berita acara pemeriksaan, kata dia, diduga adanya suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh sejumlah oknum tertentu yakni Tri Hidayati, Irfandi, Elvina, Sudardi alias Gendut ,Sarkoni, Suroto Toha. Mereka mengedarkan benih bina yang tidak sesuai dengan label. “Padahal Benih bina yang diedarkan harus melalui sertifikasi dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah,” tegasnya.

“Maka dapat disimpulkan dengan dugaan bahwa Keuangan Negara membayar sesuatu barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan dan serta kesepakatan yang telah disepakati,” imbuhnya.

Ia mengatakan, pembayaran yang dibebankan Keuangan Negara patut diduga merupakan suatu Kerugian dan setidak – tidaknya berpotensi merugikan Keuangan Negara terhadap pekerjaan yang seharusnya tidak dapat diteima dan tidak dapat dilakukan pembayaran atas pekerjaan itu.

“Oknum Profesional Hand Over atau oknum Penerima Barang dan serta perbuatan oknum pihak ke tiga yang diduga telah dengan sengaja melakukan perbuatan curang, patut diduga merupakan upaya memperkaya diri sendiri dan orang lain atau suatu Korporasi,”tegasnya.

Sebelumnya, kepada sejumlah wartawan Kepala Bidang Pengembangan Hardiono membantah bawah program replanting karet bermasalah. Ia menyebutkan untuk program tersebut telah selesai 100 persen dan tidak ada masalah.

Tim PPNS dari Dinas juga telah diturunkan untuk mengecek di lokasi-lokasi yang memperoleh bantuan tersebut. “Program ini by name by addres, dan datanya lengkap di kabupaten,” kata Hardiono.

 Ini sebut Hardiono karena usulan nama-nama petani yang menerima diusulkan oleh pihak kabupaten.  “Kita inventarisir, turun tim ini kan sumber dana ada dua dari APBN dari APBD, kita split nanti dananya sama anatara APBN dan APBD, tapi untuk memenuhi sekian ratus ha tidak mungkin langsung, itu secara bertahap pembagiannya,” kata Hardiono.

Setelah baru ditenderkan secara online melalui ULP. Setelah ada penetapan pemenang tim akan turun lagi menyepakati antara kontraktor, para petani, dinas kabupaten jadwal droping dan distribusi dalam jangka waktu kontrak.

Setelah turun tim dari kontraktor, dinas, petugas lapangan dan kelompok tani dibikin daftar tabel kelompok tani jadwal tanam dan kapan aka di droping, jumlahnya disesuaikan dengan luasannya misalnya satu kelompok tani ada 15 orang itu dikasih sehektar-sehektar.

“Yang tahun 2013 distribusinya mulai September 2013 ada yang langsung tanam, ada yang lahannya belum siap dan akan di land clearing diharapkan pada musim hujan sampai Desember sudah tanam,” katanya.

Sedangkan untuk replanting karet di Kabupaten Kerinci seluas 200 ha yang dipertanyakan, Hardiono mengatakan lokasinya menurutnya di Kecamatan Batang Merangin, “Itu ada lokasinya dimana itu di Kecamatan Batang Merangin ke atas lagi tidak bisa karena di Batang Merangin itu (ketinggian) 600 meter diatas permukaan laut, tidak berani kita fiktif itu, ada SK Bupatinya nama-nama penerimanya juga, kita berani pastikan itu tidak fiktif,” katanya.

Dinas, katanya, selalu menerima laporan bulanan, dimana daerah yang belum ditanam akan disurati. “Kaitan dengan keproyekan kita sudah selesai bibit sudah diterima petani,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: