>

Mengenang Aksi Jacko di Favela Pelourinho

 Mengenang Aksi Jacko di Favela Pelourinho

 Sisi Lain Salvador, Salah Satu Host City Piala Dunia 2014

 Mengenal Salvador tidak melulu terkait dengan sepak bola. Kota terbesar di pesisir pantai utara Brasil tersebut menyimpan banyak cerita menarik selain olahraga paling populer di muka bumi tersebut. Salvador juga kaya akan keanekaragaman budaya, kuliner, dan arsitektur.

  Pernah melihat klip video Michael Jackson bertajuk They Don\"t Care About Us\" Video tersebut menampilkan sang raja musik pop itu sedang berjoget dan bernyanyi di tengah-tengah para pemain perkusi di sebuah kampung padat penduduk.

 Dalam video tersebut, superstar yang meninggal pada 25 Juni 2009 itu seperti menggugah semangat warga dengan nyanyiannya. Pengambilan gambar dilakukan di dua tempat. Yakni, perkampungan kumuh (favela) di Rio de Janeiro dan Pelourinho.

 Namun, porsi Pelourinho dalam video tersebut lebih banyak. Itu tampak dari jalanan kampung yang terbuat dari cobblestone (batu-batuan) dan rumah yang warna-warni. Di kawasan pusat turis Salvador tersebut, Jacko berjoget dengan iring-iringan ratusan pemain perkusi Olodum.

 Dalam sebuah adegan, dia naik ke balkon rumah, kemudian mengangkat tangan sambil berteriak. Rumah, jendela, dan balkon tempat Jacko tampil masih ada sampai sekarang. Bahkan, warna cat rumah dipertahankan sejak video dirilis pada 1996.

 Jawa Pos berkunjung ke \"rumah Jacko\" tersebut. Rumah itu kini berubah menjadi toko merchandise. Di depannya terdapat tulisan dalam bahasa Portugis yang berarti, \"Jacko merekam videonya di sini!\". Toko tersebut memberikan fasilitas foto gratis di balkon tempat Jacko tampil di video. Syaratnya cukup gampang: membeli merchandise seharga minimal BRL 2 (Rp 10 ribu).

 Nama Jacko memang begitu harum di Salvador. Banyak rumah yang memajang foto-foto superstar berjuluk King of Pop tersebut. Bahkan, ada satu toko yang setiap hari hanya memutar lagu-lagu Jacko. \"Dia sudah meninggal. Tapi, dia masih hidup di hati kami semua warga Salvador,\" kata Cesar Carlos, warga Salvador.

 They Don\"t Care About Us merupakan lagu keempat Jacko di album HIStory: Past, Present and Future, Book I yang dirilis pada 31 Maret 1996. Lagu itu sempat menjadi kontroversial karena lirik-liriknya dianggap menyiratkan kebencian terhadap Yahudi. Jacko langsung meminta maaf dan mengubah sejumlah liriknya.

 Lagu tersebut dikenal luas, bahkan oleh penggemar musik umum, karena tetabuhan perkusi yang sangat khas sejak intro hingga outro lagu. Suara perkusi itu merupakan kontribusi dari kelompok musik tradisional asli Salvador bernama Olodum. Olodum didirikan pada 1979 oleh warga Afro-Brasilia Neguinho do Samba. Demi agar bisa berkolaborasi dengan Olodum, Jacko sampai harus sedikit mengubah musik They Don\"t Care About Us.

 Seperti kota-kota lain di Brasil, warga Salvador hidup dalam spontanitas. Pesta digelar hampir setiap hari. Live music digelar di gang-gang sempit dengan gratis. Rumah-rumah menggelar pesta dan joget samba tak peduli hari apa pun. Setiap hari seperti malam Minggu.

 Pesta tak perlu digelar di lapangan besar. Di depan rumah, gereja, dan perempatan di tengah gang pun jadi. Toko-toko kecil menyediakan bir, caipirinha (minuman keras, tapi \"ringan\" khas Brasil), caipiroska (minuman keras yang \"keras\" karena dicampur vodka), hingga vodka. Ganja juga bisa dengan gampang didapat di Salvador.

 Yang menarik, pesta tak pernah berujung pada keributan. Sebab, semua orang memang mencari kebahagiaan. Siapa saja yang datang ke pesta selalu diajak untuk berjoget bersama. Tua-muda, lelaki-perempuan, kulit hitam-putih, semua bercampur menjadi satu dalam dansa. Tapi, jangan lengah dengan barang bawaan. Copet bisa dengan gampang mencuri dompet, kamera, atau ponsel saat Anda mabuk. 

 Karena Salvador menjadi kota pesta itulah, jangan heran jika pukul 02.00, saat pesta berakhir, kadang ada yang jadi korban. Yakni, warga tewas. Bukan karena aksi kriminal, tapi overdosis. Itu dilihat sendiri oleh Jawa Pos saat melintas di Laderia do Carmo. Polisi memagari mayat dengan police line. \"Dia overdosis. Tiba-tiba saja kolaps dan tewas di tengah teman-temannya yang mabuk,\" kata Oscar, salah seorang polisi. (*/c10/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: