Anies Baswedan ke Jokowi
\"Namun di sisi lain, sahabat saya Gus Yusuf (Jawa Tengah) dan Ahmad Bagdja menyarankan agar saya mempertimbangkan secara konprehensif dan tenang, jangan terburu-buru,\" beber Mahfud. Termasuk, pernyataan Katib Am Syuriah PB NU KH Malik Madani yang cenderung kontra. Seniornya dari UIN Jogja itu meminta agar dirinya netral saja. Yang bersangkutan mengingat kan bahwa sekarang ini sudah ada penilaian kalau Mahfud hanya memburu jabatan atau sedang sakit hati.
Termasuk pula peringatan yang sempat pula disampaikan seorang penganut Katholik taat, Prof Maria Sumardjono dari UGM yang dianggap Mahfud sebagai salah satu guru. Yang bersangkutan mengirim pesan agar Mahfud berhati-hati, tidak emosional, dan tak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
\"Dengan segala risiko, yakni berjuang untuk menegakkan kebenaran dan akhlak di bidang politik, (akhirnya siap) mendukung dan menjadi Ketua Tim Nasional Pemenangn Pasangan Capres/Cawapres Prabowo-Hatta,\" tegas Mahfud.
Sementara itu, dia menambahkan, pernyataan siap memimpin tim pemenangan Prabowo-Hatta tersebut bukan berarti dirinya mencabut dukungan kepada PKB. Sebab, dukungan tersebut sudah diberikannya pada saat pileg lalu. \"Dan itu takkan bisa lagi dicabut,\" kata Mahfud.
Karena itu pula, lanjut dia, kepada rekan-rekannya di PKB yang seaspirasi, Mahfud menyerukan kalau juga tidak perlu mencabut dukungan. \"Tetaplah mendukung PKB. Tetapi kalau soal pemilihan presiden, kita bisa memilih sendiri-sendiri sesuai dengan keyakinan tentang siapa yang paling bisa diberi amanah dengan segala kekurangan dan kelebihannya,\" bebernya lagi.
(dyn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: