>

Anies Baswedan ke Jokowi

Anies Baswedan ke Jokowi

JAKARTA - Kalangan di luar struktural partai juga menjadi salah satu yang menarik para pasangan capres-cawapres untuk ditarik ke dalam tim pemenangan. Bukan hanya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menempatkan mantan Ketua MK Mahfud MD menjadi ketua tim pemenangan, duet Jokowi-Jusuf Kalla juga berhasil pula mengajak salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat dari eksternal Anies Baswedan.

      Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menyatakan, kesediaannya membantu tim pemenangan Jokowi-JK didasari sebuah niat perbaikan bangsa kedepan. \"Sebuah ikhtiar turun tangan ikut mendorong orang baik mengelola pemerintahan,\" kata Anies dalam keterangannya, kemarin (22/5).

       Menurut dia, duet Jokowi-JK lebih berpotensi menghadirkan kebaruan dan terobosan. Hal itu setelah melihat kombinasi keduanya yang merupakan tokoh baru dan senior.

 \"Suasana kebaruan inilah yang diperlukan oleh Indonesia setelah 15 tahun lebih menapaki masa reformasi berjalan,\" tambahnya memberi alasan.

       Masih terkait kebaruan tersebut, penggagas Gerakan Indonesia Mengajar itu juga menegaskan, bahwa pilihannya mendukung pasangan Jokowi-JK didasari pula pemikiran tentang unsur penting yang dibutuhkan bangsa ini kedepan. Yaitu, masalah penegakan hukum. \"Kita butuh pemimpin yang baru, yang track record-nya baik, dan memiliki visi dalam penegakan hukum ke depan karena elemen tersebut yang paling utama saat ini,\" tandasnya.

       Pada kesempatan tersebut, Anies juga menegaskan kalau pilihannya tersebut merupakan sikap pribadi. Pilihan yang tidak mewakili institusi atau partai manapun.

       Hingga tadi malam, posisi ketua Komite Etik KPK dalam perkara kebocoran surat perintah penindakan (sprindik) beberapa waktu lalu itu dalam tim pemenangan Jokowi-JK belum dipastikan. Yang bersangkutan baru dipastikan akan ada di dalam tim pemenangan resmi duet yang diusung poros koalisi PDIP itu.

       Terpisah, kemarin, Mahfud MD juga akhirnya resmi menyatakan menerima pinangan bergabung menjadi ketua nasional pemenangan pasangan Prabowo-Hatta. Bertempat di kantornya, MMD Initiative, di Jl. Dempo, Jakarta, mantan bakal capres PKB itu mengungkap panjang lebar alasannya. Termasuk, proses sebelum akhirnya sampai pada kesimpulan pernyataan kesediaan.

        \"Tiga hari terakhir ini pikiran saya berkecamuk, dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit,\" kata Mahfud membuka paparannya.

       Dia menceritakan, bahwa sejak berbicara dengan Prabowo, Hatta, maupun pimpinan Partai Gerindra lainnya tentang kemungkinan dirinya menjadi ketua nasional pemenangan, banyak pertanyaan dan pernyataan yang dialamatkan padanya. Ada pernyataan berbau dukungan maupun kritik.

       \"Saya pribadi memang pernah menyatakan siap membantu pemenangan Prabowo-Hatta, tetapi saya perlu beberapa hari untuk benar-benar menyatakan \"ya\", sampai setelah saya mendapat masukan-masukan dari para kiai,\" papar mantan menteri pertahanan di era Presiden Gus Dur tersebut.

       Menurut Mahfud, perlunya mendapat masukan para kiai itu terkait dengan tradisi kepesantrenan yang dihayatinya selama ini. Namun, selama dirinya masih bersafari mengunjungi para kiai yang selama ini menjadi guru dan penasehatnya tersebut, berita sudah terlanjur menyeruak. \"Seiring itu, tanggapan pro kontra mengalir deras. Ada yang menyambut gembira dan menunggu komando, ada yang mengecam keras. Semua saya catat sebagai niat baik mereka dalam menilai posisi saya. Masukan-masukan itu ada yang panas, dingin, atau ada pula mengharukan,\" kata Mahfud lagi.

       Dia menyebut berbagai tanggapan itu datang mulai dari kalangan aktivis dan akademisi, ulama dan kiai, atau kelompok-kelompok masyarakat lainnya dari berbagai daerah. \"Saya sungguh galau (saat itu), saya bersama tim, menangis, menghadapi situasi tersebut,\" ucapnya.

       Dia lalu membeber pro kontra itu diantaranya ketika menerima telepon dari tokoh Majelis Shalawat dari Solo Habib Syech yang menyatakan bersyukur. Termasuk, kesiapan ulama terkenal itu mengajak dirinya untuk bersalawat ke berbagai daerah mendoakan kemenangan Prabowo-Hatta. Ada pula dukungan dari Kiai Agus Ali Masyhuri dari Tulangan Sidoarjo yang mengatakan \"wajib\" dirinya melanjutkan perjuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: