>

Gelar Aksi di Mal, Berdiri sambil Acungkan Tiga Jari

 Gelar Aksi di Mal, Berdiri sambil Acungkan Tiga Jari

 Tiga jari sebenarnya mengadopsi simbol perlawanan yang digunakan dalam novel dan film layar lebar The Hunger Games. Demonstran tersebut mengatakan bahwa mereka akan terus melawan dengan cara-cara seperti itu. \"Kami boleh dibilang tak melanggar hukum. Hanya berdiri dan mengacungkan tiga jari,\" tuturnya.

 Selang sepuluh menit kemudian, serombongan tentara lengkap dengan panser dan polisi datang serta mengejar peserta aksi damai tersebut. Sempat terjadi kericuhan. Polisi mengejar hingga ke dalam mal dan menyenggol sejumlah stan hingga barangnya berjatuhan. Situasi chaos tak berlangsung lama. Karena tak menggunakan atribut tertentu, para demonstran langsung lenyap di antara para pengunjung mal.

 Somyot pun langsung mendatangi Terminal 21. Dia mendatangi meja informasi dan memarahi si manajer. Intinya, Somyot meminta petugas mal langsung menghubungi kantor polisi terdekat bila ada rombongan demonstran.

 Aksi tak berhenti di situ. Sejumlah orang mendadak berkumpul dan mengacungkan salam tiga jari di Bangkok Art and Culture Centre (BACC). Sama seperti di Terminal 21, pelaku demonstran main kucing-kucingan. Begitu terlihat aparat mendekat, mereka langsung membuang atribut dan membaur dengan masyarakat. Meninggalkan tentara yang datang dengan muka masam.

 Ini memang strategi baru dari pemimpin anti-kudeta militer. Melalui sambungan telepon, seorang pentolan kelompok antikudeta itu bersedia bicara dengan catatan namanya tak disebutkan. \"Kami tak menggunakan atribut khusus tertentu. Cukup salam tiga jari. Sehingga bisa relatif aman dan bisa kabur,\" terang pria yang juga dikenal sebagai pentolan Kaus Merah tersebut.

(*/c9/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: