>

Nonton VIP Bareng Lion King dan Keluarga Nairo Quintana

  Nonton VIP Bareng Lion King dan Keluarga Nairo Quintana

 Benar juga apa yang kami baca: Bila Tour de France itu musik klasik, maka Giro d\"Italia adalah rock and roll.

 Yang membuat pengalaman lebih asyik lagi, ada beberapa orang penting ikut menonton bersama kami.

 Duduk-duduk santai dan ngobrol di lantai dua hospitality, tiba-tiba kami diminta untuk tenang sesaat. Ada kru televisi mewawancarai seseorang berpostur tinggi tegap.

 Usut punya usut, ternyata orang itu adalah Mario Cipollini! Legenda balap sepeda Italia yang dikenal dengan gaya dandan spektakuler. Dia dulu pernah balapan memakai kostum Pink Panther, Zebra, dan motif-motif aneh lain. Hari itu pria 47 tahun tersebut tampak gaya, mengenakan jins dan kaus putih bergambar penyanyi Madonna.

 Berjuluk \"The Lion King\", Cipollini pernah memenangi kejuaraan dunia 2002, meraih 12 etape Tour de France, dan 42 etape Giro d\"Italia.

 Kontan, kami pun bergantian foto-foto dengan sang legenda, yang kini juga memiliki merek sepeda sendiri (merek Cipollini).

 Tidak lama kemudian, ada keluarga Nairo Quintana. Ada sang ayah dan ibu, Luis dan Eloisa; serta istrinya, Yeime, dan anaknya, Mariana, yang baru lahir beberapa bulan lalu.

 Tentu saja kami minta foto-foto lagi dengan mereka. Keluarga itu tampak sangat sederhana (latar belakang mereka memang sangat sederhana). Tampak sangat tidak nyaman dengan kemewahan di kawasan hospitality tersebut.

 Mungkin, masih banyak lagi orang kondang di kawasan kami. Buktinya, banyak wawancara dan foto-foto yang dilakukan orang-orang sekeliling. Tapi, kami saja yang tidak tahu mereka itu siapa saja.

 Etape terakhir tersebut dimenangi Luka Mezgec dari Giant-Shimano, yang berasal dari Slovenia. Begitu finis sekitar pukul 17.00, langit cerah dan temperatur hangat langsung berubah drastis. Hujan gerimis turun, makin lama makin deras. Langit menjadi gelap.

 Meski demikian, seremoni juara di panggung besar tetap berlangsung meriah. Para penonton \"khususnya dari Kolombia\" dengan setia menyaksikan dan menyoraki para pahlawannya di atas panggung.

 Kami pun berkumpul, berjalan lagi ke arah bus kami yang parkir sekitar satu kilometer dari garis finis.

 Semula hanya berniat berjalan ke bus, tiba-tiba jadi pengalaman seru lain lagi. Ternyata, bus tim Movistar (juara lomba) dan Garmin Sharp diparkir di tempat yang sama.

 Bus Movistar itu makin lama makin diramaikan penonton. Mereka mengamati sepeda-sepeda Canyon yang ditata di atas sedan-sedan lomba, serta menunggu para pembalap berdatangan atau keluar masuk.

 Di situ, ada pula Erik Zabel, legenda balap Jerman. Beberapa di antara kami foto-foto dengan dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: