Membelot, Kader Golkar Disanksi
‘‘Melalui caleg-caleg terpilih masih segar tentu bisa menggerakan massanya, apalagi Ketua DPD mengatakan akan memberi sanksi jika tidak harga mati memenangkan Prabowo,’‘ imbuhnya.
Sementara itu, Ruli Khairul Azwar, Ketua DPP Golkar, mengatakan kenapa Golkar mendukung Prabowo? Ia menjelaskan pada awalnya banyak cerita yang mempermasalahkan hal itu, ia mengatakan bagi kader partai harus komit dengan partai tidak ada mengutamakan kepentingan pribadi.
‘‘Bagi saya kalau kita sudah komit dengan ideologi, siapaun itu harus ikut garis partai,’‘ katanya.
Menurutnya, ancaman Pilpres gagal itu hampir terjadi apabila masing-masing parpol menerbitkan calon, maka tidak akan ada yang sampai sesuai dengan tetapan UU. Maka pilpres akan gagal dilaksanakan, efeknya akan terjadi keributan yang luar biasa nantinya.
‘‘Pada hari-hari terakhir, ARB mencoba mendekati dua poros itu, karena kita tidak bisa buat poros baru. ARB sebenarnya kecewa karena tidak jadi presiden. Karena Prabowo mempunyai kesamaan visi dengan Golkar, dan ini nantinya bukan visi partai saja, namun visi bangsa,’‘ katanya.
Ia menjelaskan, Pada saat keputusan itu diambil, Golkar hanya mengutamakan visi maka jatuhlah pilihan ke Prabowo. Sementara di kubu satu lagi masih menunggu jawaban. Selain mempunyai visi yang sama Prabowo, Partai Golkar juga punya chemistri, karena Golkar mengganggap Prabowo bukan orang lain juga, termasuk Jusuf Kalla.
‘‘Prabowo dulunya juga Golkar, Hatta Rajasa juga Golkar. Cuma pada saat itu belum ada PAN, mereka semua adalah bagian dari Golkar sebelum mendirikan partai baru. Jadi majunya JK disana bukan sebagai Golkar, tapi sebagai pribadi,’‘ tandasnya.
(cas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: