Selisih Elektabilitas Dua Capres Tipis
JAKARTA - Hingga H-1 pemilu presiden (pilpres) 9 Juli, prediksi lembaga survei makin beragam. Elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres berselisih tipis. Ada yang memenangkan pasangan nomor 1, ada juga yang mengunggulkan pasangan nomor 2.
Hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terakhir yang dirilis kemarin (7/7), misalnya, menempatkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di posisi atas dengan 47,8 persen. Duet Prabowo-Hatta Rajasa meraih 44,2 persen. Survei dilakukan pada 2\"5 Juli 2014. Selisih kedua pasangan hanya 3,6 persen. \"Dengan hasil ini, Prabowo-Hatta masih punya peluang menyalip,\" kata peneliti LSI Fitri Hari saat memaparkan hasil survei lembaganya di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta, kemarin.
Peluang itu terbuka karena masih ada yang belum menentukan pilihan atau undecided voters 8 persen. Survei LSI terakhir tersebut melibatkan 2.400 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Responden diwawancarai dengan tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error-nya plus minus 2,0 persen.
Riset Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan hasil berbeda. Hasil survei mereka, Prabowo-Hatta mengungguli pasangan Jokowi-JK. Elektabilitas Prabowo-Hatta 48,6 persen, sedangkan Jokowi-JK 39 persen.
Seperti halnya survei LSI, peneliti utama LSN Gema Nusantara\"menjelaskan bahwa surveinya itu dilaksanakan selama lima hari, 1-5 Juli 2014. Namun, survei hanya dilakukan di enam provinsi di Pulau Jawa dengan mengambil sampel 880 responden. \"Sebanyak 12,4 persen responden belum menentukan pilihan,\" ujar Gema.
Berdasar survei LSN tersebut, Prabowo-Hatta mendominasi lima provinsi di Pulau Jawa. Yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan DKI Jakarta. Hanya di Provinsi Jogjakarta, Prabowo-Hatta kalah oleh Jokowi-JK dengan angka yang cukup signifikan. Survei LSN tersebut dilaksanakan dengan metode quick survey melalui wawancara sambungan telepon. Jumlah sampel 880 responden khusus Pulau Jawa yang dianggap merupakan battleground karena menyediakan 60 persen total pemilih. Margin of error 3,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(dyn/c7/tom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: