Ahok Susul Dede Yusuf dan Foke
Keluar dari Partai Pengusung di Pilkada
JAKARTA - Mundurnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari partai pengusungnya, sejatinya bukanlah hal yang baru. Selain Ahok, sejumlah nama-nama kepala daerah sebelumnya juga pernah melakukan manuver mundur dari partai. Bedanya, nama-nama sebelum Ahok ini langsung mendapatkan sandaran di partai politik lain setelah mundur.
Partai Demokrat memiliki sejumlah nama eks kepala daerah yang sebelumnya berstatus kader partai lain. Tiga nama yang patut dicatat adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang.
Sosok Fauzi Bowo atau Foke saat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta 2002-2007 masuk dalam bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golongan Karya. Ketika itu, Foke masih terdaftar sebagai salah satu kader partai berlambang beringin.
Pada 2007, Foke diusung Partai Golkar sebagai cagub dan memenangi pilkada DKI Jakarta. Namun, pada 2012, Foke pindah ke Partai Demokrat dan langsung menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Pembina. Pada tahun yang sama, Foke maju kembali sebagai cagub berdampingan dengan Nachrowi Ramli dalam pilkada DKI. Foke harus mengakui kekalahannya, setelah pasangan Joko Widodo dan Ahok memenangi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Nama Dede Yusuf saat menjadi Wakil Gubernur Jabar, adalah salah satu kader Partai Amanat Nasional. Pada tahun 2012, Dede memutuskan mundur dari PAN dan pindah ke Demokrat, demi meluluskan ambisinya maju sebagai cagub di pilkada Jabar. Dede akhirnya kalah dari pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar. Kini, Dede berstatus sebagai caleg terpilih Partai Demokrat untuk periode 2014-2019.
Sosok Sinyo sebagai gubernur Sulut justru identik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebelum masuk di dunia politik, Sinyo sudah menjadi Gubernur Maluku Utara sebagai pejabat sementara (Pjs) yang ditunjuk pemerintah.
Saat era pilkada langsung dimulai tahun 2005, Sinyo direkrut PDIP dan memenangi pilkada provinsi Sulut pada tahun yang sama. Pada pilkada Sulut 2010, Sinyo kembali maju dan berhak mengisi jabatannya kembali untuk periode kedua. Pada 2011, Sinyo memutuskan pindah ke Partai Demokrat. Sinyo juga pernah menjadi salah satu peserta konvensi calon presiden yang digelar Partai Demokrat.
Selain tiga nama itu, ada nama-nama kepala daerah lain yang pindah ke Partai Demokrat. Ada mantan Gubernur NTB\" Muhammad Zainul Majdi yang sebelumnya kader dan mantan anggota dewan dari Partai Bulan Bintang (PBB). Ada juga sosok Walikota Makassar Ilham Arief Siradjuddin yang sebelumnya kader Partai Golkar.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini juga pernah memunculkan polemik untuk mundur dari jabatannya saat ini. Risma dikabarkan tidak akur dengan DPC PDIP Surabaya. Polemik pengangkatan Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana juga sempat dipersoalkan Risma. Situasi itu langsung diselesaikan dengan hadirnya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
(bay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: