Aktivitas Bandara Lumpuh 7 Jam
JAMBI – Kabut asap di Provinsi Jambi semakin parah. Dampak yang ditimbulkan sungguh sangat luar biasa. Terutama pada aktivitas penerbangan di Bandara STS Jambi. Sekitar pukul 07.30 WIB tidak ada aktivitas penerbangan. Dan penerbangan kembali normal sekitar pukul 14.30 WIB.
Kepala Operasional Angkasa Pura II Bandara STS Jambi, Guri Setiyawan mengakui aktivitas penerbangan di Bandara STS terganggu satu Minggu ini. Yang paling parah itu adalah hari ini (Kamis, red).
“Asap fluktuatif, melihat arah angin. Tapi, pagi sempat normal, pesawat yang berangkat hanya Lion Air. Sriwijaya dari Jakarta juga masuk dan langsung ke Batam,” pungkasnya, saat dikonfirmasi harian ini di bandara STS, (11/9) kemarin.
Sedangkan Garuda, penerbangan pertama dari Jakarta-Jambi memang Delay, dari Jakarta, jarak pandang normal. Namun, ketika tiba di Jambi, jarak pandang langsung berkurang dibawah 2 kilometer. Pesawat yang ingin landing langsung kembali lagi ke Jakarta.
“Itu kedatangan pesawat pukul 07.30 WIB,” jelasnya. Dari pukul 07.30 hingga pukul 14.30 belum ada penerbangan sama sekali. Karena jarak pandang kurang dari 2 kilometer. Kita punya standar untuk melakukan penerbangan,” jelasnya.
Selain Garuda yang tidak bisa landing juga pesawat Citilink dan akhirnya mendarat di Palembang. Setelah jarak pandang normal, pihak bandara langsung mengintsruksikan 7 pesawat bisa turun sore itu juga, meskipun kapasitas Bandara hanya untuk 5 pesawat.
“Bisa kita arahkan, satu datang langsung berangkat,” akunya.
Guri berharap kepada masyarakat di Provinsi Jambi untuk meningkatkan kesadaran agar tidak membakar lahan, karena, dampak yang ditimbulkan itu sangat luar biasa.
Pantauan harian Jambi Ekspres di bandara STS kemarin, pesawat yang landing pertama itu adalah Sriwijaya sekitar pukul 14.30 WIB. Kemudian, Lion Air, pesawat yang ketiga juga Lion Air. Pada sore itu juga, ada 5 pesawat yang parkir berbarengan.
“Terpaksa harus menumpuk,” kata dia lagi. Dengan menumpuknya pesawat ini, yang dikhawatirkan adalah ruang tunggu dan parkir pesawat.
Yanto, yang menunggu keluarganya dari Jakarta mengatakan, keluarganya menggunakan pesawat Citilink, namun, belum juga mendarat sekitar pukul 14.00 WIB. “Seharusnya pukul 12 sudah sampai, tadi saya telpon, pesawat yang ditumpanginya itu mendarat di Palembang,” akunya.
Hal yang senada juga dikatakan oleh Indah, dirinya sudah menunggu dari pukul 08.00 WIB di bandara juga belum berangkat hingga pukul 14.00 WIB. “Saya mau ke Jakarta menggunakan Garuda, tapi, mereka sudah konfirmasi cuaca tidak bagus,” akunya.
Terkait kabut asap ini, Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) mengaku sudah melakukan rapat. Dimana langkah yang dilakukan yakni meminta hujan buatan ke pemerintah pusat.
“Saya sudah panggil pihak terkait, seperti Dinas Kehutanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah pihak terkait lainnya. Sekarang BPBD sedang ke pusat untuk meminta bantuan hujan buatan,” kata Gubernur Jambi, HBA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: