>

Oknum Brimob Tembak Empat Tentara

Oknum Brimob Tembak Empat Tentara

BATAM  -  Perumahan Cipta di samping Markas Brimob Polda Kepri tiba-tiba mencekam, Minggu (19/9) pukul 21.45 WIB. Empat tentara anggota Yonif 134 Tuah Sakti tertembak saat duduk menikmati gorengan.  Mereka yang tertembak adalah Praka Eka Basri, Pratu Eko, Pratu Ari, dan Pratu Ari. Keempatnya terkena tembakan masing-masing pada paha sebelah kirinya. Mereka kemudian dilarikan ke RSUD Embung Fatimah di Batuaji untuk operasi pengeluaran proyektil peluru.Pantauan Batam Pos di RSUD, ruang UGD dijaga ketat polisi militer. Di depan RSUD juga dijaga tentara bersenjata lengkap.

Sampai tadi malam, belum ada kejelasan soal siapa penembaknya. Usai kejadian beredar kabar Mako Brimob diserang teman-teman korban. Namun, Pantauan Batam Pos  (jawapos group, red) di Mako Brimob yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian, pintu markasnya ditutup rapat.  Selama memantau satu jam, hanya sekali pintu itu dibuka saat kendaraan Provost Polda Kepri masuk ke dalamnya.

Sementara itu, markas Besar TNI Angkatan Darat (AD) membeberkan peristiwa penembakan yang terjadi di Tembesi, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Minggu, (21/9) malam tadi.

Dalam peristiwa itu 4 orang anggota TNI Batalyon Infanteri 134 Tuah Sakti menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota Brimob di Markas Komando (Mako) Brimobda Kepri. Keempat anggota TNI yang tertembak di bagian pahanya adalah, Pratu Ari Kusdiyanto yang merupakan anggota kesehatan kompi Markas Yonif 134/TS. Lalu Prada Hari Sulistiyo selaku anggota kompi bantuan Yonif 134/TS, Praka Eka Basri anggota Kompi, dan Pratu Eko anggota Kompi Markas.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Andika Perkasa, insiden ini terjadi ketika anggota Polda Kepri dan Bromobda Kepri melakukan penggerebekan di salah satu gudang solar di Jalan Trans Barelang Tambesi Batu Aji, Batam.

\"Pada pukul 20.00 WIB, anggota Polda dan Brimbob Kepri melakukan peenggerebekan gudang BBM solar milik seseorang berinisial N. Saat itu ada sebuah mobil merah yang diduga sebagai pelangsir BBM solar menuju gudang. Mobil itu pun kabur saat mengetahui ada penggerebekan. Pengejaran pun langsung dilakukan,\" papar Andika dalam saat diwawancara di Mabes AD, Jakarta Pusat, Senin, (22/9).

Kepolisian, kata dia, terus menembak  mobil yang terus berusaha melarikan diri. Usai peristiwa itu pada pukul 21.30 WIB, anggota Polda dan Brimbob Kepri keluar dari gudang minyak. Pada saat yang sama, lanjutnya, melintas Pratu Ari Kusdiyanto dan Prada Heri Sulistiyo yang baru saja selesai melaksanakan apel malam di Yonif 134/TS. Keduanya akan pulang ke rumahnya di daerah Bengkong Laut sekaligus akan mengambil cucian laundry. Karena akan pulang, keduanya puun sama sekali tak mengantongi senjata.

\"Di tengah perjalanan, 2 prajurit itu pun berhenti lantaran melihat keramaian di depan perumahan Cipta Asri atau di gudang BBM tadi. Tapi tempat keduanya berdiri malah ditembaki dan mengenai paha Pratu Ari Kusdiyanto dan Prada Heri Sulistiyo,\" sambung Andika.

Belum selesai sampai di situ, sekitar pukul 21.45 WIB, Praka Eka Basri yang sedang menuju simpang Tambesi untuk membeli makan bagi istrinya melihat 2 rekannya yang tertembak. Ia pun singgah ke Mako Brimob dan menanyakan kepada anggota Brimob alasan penembakan kedua rekannya. Namun, bukan jawaban jelas yang diterimanya, justru perdebatan yang terjadi.

\"Kedua belah pihak kemudian terlibat cekcok mulut. Dan pada saat itu, Praka Eka pun dikeroyok dan dipukul dengan sebuah gitar,\" ungkap Andika.

 Sekitar pukul 21.50 WIB, lanjut Andika, Pratu Eko Syahputra yang merupakan anggota Kompi Markas Yonif 134/TS mendapat telepon dari rekannya tentang insiden itu. Eko yang tidak bersenjata kemudian menuju Mako Brimob untuk mencari tahu kejadian sebenarnya. Namun, setibanya di lokasi ia malah ditembak oleh anggota Brimob.

Selanjutnya, sekitar pukul 22.10 WIB, Pratu KS Marpaung yang merupakan Anggota Provost juga menuju Mako Brimob setelah mendengar insiden tadi.n\"Saat tiba di lokasi, Pratu KS Marpaung sudah mendapati Praka Eka Basri bersimbah darah di bagian wajahnya. Namun, kedatangannya ini juga tidak dipedulikan oleh anggota Brimob, mereka malah membawa Praka Eka masuk ke dalam kantor Brimob,\" kata Andika.

Menurut Andika, baru sekitar pukul 22.19 WIB, Lettu Infantri Irham Irawan yang merupakan Pasi Intel Yonif 134/TS datang ke Mako Brimob. Ia datang dan langsung menyampaikan pada Wakasat Brimobda Kepri untuk menjemput anggotanya yang ada di dalam. Namun, saat pembicaraan di depan Mako Brimob berlangsung, Irham mendengar letusan senjata dari dalam kantor Brimobda Kepri. Diduga penembakan ini dilakukan kepada Praka Eka.

\"Setelah terus didesak oleh Irham, akhirnya Praka Eka pun dikeluarkan dari dalam, tepatnya pukul 22.45 WIB. Saat keluar, kondisinya sudah berlumuran darah di bagian wajah dan kaki sudah tertembak. Korban pun langsung dibawa ke RSUD Embung Fatimah untuk dilakukan operasi pengeluaran proyektil peluru,\" ujar Andika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: