>

SBY - Jokowi Makin Akrab

SBY - Jokowi Makin Akrab

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk yang terakhir kalinya menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Nasional yang diselenggarakan di di komplek monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, kemarin (1/10). Upacara tersebut juga dihadiri para pejabat negara serta presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang bertindak sebagai Gubernur DKI Jakarta.

       Usai upacara, Presiden SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono, dan presiden terpilih Jokowi menyalami para tamu undangan termasuk keluarga veteran dan para dubes negara sahabat. SBY pun sempat melontarkan candaan. \"Mulai tahun depan irupnya beliau (Jokowi), Alhamdulilah saya sudah 10 tahun,\" kata SBY disambut tawa oleh keluarga veteran yang hadir di acara tersebut.

      Sementara presiden terpilih Jokowi yang mengenakan jas hitam dan peci hitam ikut tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Dalam kesempatan tersebut, kedua Presiden tersebut juga sempat berbincang di depan podium. Sayang, Jokowi enggan mengungkap isi pembicaraannya dengan SBY. Ketika disinggung apakah obrolan tersebut menyangkut UU Pilkada. \"Mau tahu aja. Rahasia,\"ujarnya.

     Perbincangan antara SBY dengan Jokowi dalam upacara ini bertepatan dengan menghangatnya polemik UU Pilkada. Terakhir Presiden SBY berencana mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu). Usai berpisah dengan SBY, Jokowi mengatakan ia mendukung langkah Presiden SBY mengeluarkan Perppu Pilkada dalam waktu dekat.

      Jokowi membantah dukungan penerbitan perppu itu hasil lobi antara tim Jokowi-JK ke Partai Demokrat. Fungsionaris PDI Perjuangan yang juga Ketua MPR Sidarto Danusubroto menegaskan dukungan partainya atas rencana penerbitan perppu tadi. Dia menuturkan PDI Perjuangan akan mendukung syarat-syarat yang diajukan Partai Demokrat untuk perbaikan Pilkada langsung ke depan.

      Saat ditanya alasan PDI Perjuangan tidak walk out saat sidang paripurna RUU Pilkada pekan lalu, Sidarto mengatakan karena ingin menunjukkan konstensi dan eksistensi PDI Perjuangan membela kepentingan rakyat. \"Sehingga rakyat tahu siapa yang membelanya,\" pungkasnya. 

(ken/wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: