>

Waktu Sosialisasi Kian Sempit

Waktu Sosialisasi Kian Sempit

Pilkada Langsung, Kandidat Ngaku Siap

JAMBI – KPU Provinsi Jambi sudah mendapatkan perintah agar kembali mempersiapkan tahapan Pilgub Jambi yang akan dilaksanakan sekitar September 2015 mendatang. Waktu bagi para kandidat yang akan bertarung dinilai sudah sangat sempit.

                Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad kepada harian ini menyatakan, kalau ditarik waktu pelaksanaan Pilgub dari sekarang itu kurang dari satu tahun lagi. “Waktu untuk sosialisasi itu sebenarnya sangat sempit untuk wilayah Jambi yang begitu luas,” tuturnya.

Kecuali jika tim-tim pemenangan yang terbangun selama ini terus bergerak. Tetapi ia melihat selama ini tidak kelihatan, informasi tentang kandidat yang disampaikan kepada masyarakat juga tidak ada.

“Karena untuk posisi pemilihan langsung, masyarakat sudah terbiasa menerima informasi-informasi yang berhubungan dengan kandidat, seperti baru-baru ini Pileg dan Pilpres,” ujarnya.

Menurutnya, bagi kandidat yang benar-benar ini maju jangan lagi menunggu kepastian regulasi Pilkada baru bergerak. Apalagi Perppu pada Januari baru dibahas, jika ada tarik ulur di DPR RI maka akan lama ada kepastian.

“Pengalaman seperti di Kota Jambi, Sy Fasha itu melakukan sosialisasi sejak tiga tahun sebelum Pilwako. Itu berhasil dan bisa mengalahkan incumbent,” imbuhnya.

Dikatakan Jafar, langkah para kandidat untuk cooling down ini akan merugikan mereka sendiri. Karena kecenderungan Pilkada langsung itu sangat tinggi. Dari sisi teori gerakan sosial, pertama kalau yang dibawa itu isu yang berkaitan dengan publik yang sama-sama didukung oleh mayoritas orang. Kemudian teroganisir dengan baik dan semua komponen yang memiliki kepentingan berkumpul dan satu suara menolak Pilkada oleh dewan. “Sekarang inikan semua berkepentingan terhadap Pilkada langsung,” katanya.

Selanjutnya dibungkus satu frame atau dibingkai oleh satu isu bahwa. Pilkada lansung ini sudah dibingkai bahwa orang yang tidak mendukung berarti tidak mendukung demokrasi.

“Jika terpenuhi ketiga unsurnya makanya teori ini akan efektiv. Sudah sangat jelas bahwa kemungkinan dipilih langsung itu sangat tinggi. Mestinya kandidat itu membaca ini sebagai sebuah sinyal, sehingga meski belum jelas regulasi Pilkada mereka harus yakin bahwa pelaksanaan Pilkada langsung,” pungkasnya.

Terpisah, Cornelis Buston (CB), Ketua Tim Partai Demokrat untuk pemenangan Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, pihaknya selalu siap apa pun opsi pelaksanaan Pilgub mendatang. “Kita  semuanya tidak ada yang berubah dari awal selalu siap, mau Pilkada melalui dewan atau pemilihan langsung,” katanya.

Menurutnya, HBA tetap turun sosialisasi kemasyarakat seperti rencana semula. “Tim tetap dibentuk, apalagi dengan keluarnya Perppu kita akan meningkatkan intensitas, apalagi nanti ada uji publik,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Media Center Zumi Zola, Saipul Azwar. “Kita siap menghadapi segala sesuatu, kita sudah siapkan strategi. Karena kita tidak bisa memilih, kita siap dengan segala situasi,” katanya.

Pihaknya juga siap mengikuti segala sesuatu terkait regulasi pelaksanaan Pilkada nanti.
“Pergerakan kita seperti biasa, hanya saja pergerakannya sporadis. Kalau sudah masa kampanye nanti baru kita ikuti aturan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: