>

Lagi, Walikota Jambi Presentasi Soal Pengelolaan Limbah Jadi Energi

Lagi, Walikota Jambi Presentasi Soal Pengelolaan Limbah Jadi Energi

Dalam Lokakarya Tingkat Nasional

JAMBI - Walikota Jambi, H Syarief Fasha kembali diundang untuk memaparkan tentang pengelolaan limbah menjadi energi. Acara ini dikemas dalam lokakarya nasional pro poor dan berkelanjutan pengelolaan limbah padat di kota menengah dan kecil, Jumat (14/11) di Hotel Aryaduta, Jakarta. 

Hadir pada kesempatan itu, Mr Lorenzo Santucci dari Ecenomic Affair Office, Dr Bernadia Tjandradewi, Sekjen UCLG ASPAC, Mr Iftekhar Enayetullah dari IRRC sebagai Director of Waste Concern. Selain itu, hadir juga perwakilan dinas kebersihan, dan Bappeda dari beberapa Kota. 

Walikota Jambi sudah pernah diundang UNESCAP untuk memaparkan hal serupa di Vietnam, beberapa waktu lalu. Kali ini, walikota diundang untuk kedua kalinya. Makanya ia berterima kasih UNESCAP, dan  United Cities and Local Goverment (UCLG), untuk memaparkan presentasi perspektif Kota Jambi tentang pengelolaan limbah menjadi energi.

Nantinya, organisasi ini akan menilai layak atau tidaknya Kota Jambi diberi bantuan dari mereka. Kota Jambi akan bersaing dengan kota-kota lainnya, seperti Malang, Yogyakarta, Pekanbaru, Wakatobi, dan lainnya. 

Dalam paparannya, Fasha mendukung program pengelolaan limbah menjadi energi. Sebab, program ini tidak  hanya memberi manfaat, dan keuntungan seperti pertumbuhan ekonomi. Namun, juga memberikan manfaat sosial seperti keuntungan lingkungan. 

\"Program ini merupakan kegiatan yang cukup positif dalam manajemen pengelolaan sampah di Kota Jambi. Soalnya, kami memiliki 21 hektare lahan untuk TPA, dan melakukan kompos. Selain itu, ada lebih 100 Kepala Keluarga yang berada di sekitar lokasi TPA bakal merasakan manfaat langsung dari program pengalihan sampah menjadi energi kedepannyam” ungkapnya. 

Selain itu, Fasha menjelaskan, Kota Jambi mempromosikan Bank Sampah yang merupakan inisiatif di sektor lingkungan. Ini untuk mempromosikan 3R, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

\"Saat ini, kita memiliki 31 Bank Sampah yang memberikan tambahan pemasukan kepada sebagian masyarakat. Dan Bank Sampah mengurangi 10 persen sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA),\" kata Fasha yang disambut tepuk tangan dari hadirin yang hadir pada acara itu.

(adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: