>

Kader Bentrok, Elit Golkar Terpecah

Kader Bentrok, Elit  Golkar Terpecah

  Kedua massa sama-sama mengklaim menyebut diri adalah anggota AMPG. Sikap keras kepala dua kelompok itu berbuntut dengan bentrok fisik kedua belah pihak. Bilah-bilah kayu dan helm yang tergantung di parkiran motor DPP Partai Golkar melayang. Akibatnya, muncul sejumlah korban dari bentrokan itu. Salah seorang massa dari kelompok yang terakhir tiba, kepalanya bocor bercucuran darah akibat dikeroyok massa AMPG kubu Yoris yang jumlahnya jauh lebih banyak.

  Yoris menyebut jika massa yang hadir itu adalah kelompok yang diselundupkan. Yoris  menuding kelompok itu adalah pengamanan yang sengaja dikirim Ical, untuk memperkeruh suasana. \"Ini adalah sikap yang tidak bertanggung jawab dari seorang pemimpin, karena menolak untuk menemui massa,\" serunya.

  Sementara itu, buntut bentrok massa di depan DPP Golkar, sejumlah pengurus partai beringin itu kemarin (25/11) langsung menggelar keterangan pers. Pertemuan dengan wartawan itu dilakukan di ruang rapat fraksi Golkar DPR Senayan. Sejumlah pengurus yang hadir dalam jumpa per situ adalah Ketua Fraksi Golkar ade Komaruddin, anggota komisi III Bambang Soesatyo, dan ketua Organizing Committee (OC) munas Ahmadi Noor Supit.

  Dalam penjelasannya Ahmad mengatakan bahwa partai golkar sangat menyesalkan kejadian baku hantam tersebut. Apalagi, tindakan itu di dalangi oleh mantan ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yoris Raweyai. \"Itu merupakan cara-cara yang kami kutuk. Apalagi mereka membawa pasukan,\" jelasnya.

  Ahmadi menuduh ada orang yang ingin memecah belah partai Golkar. Menurut dia, orang tersebut tidak sepakat dengan posisi Golkar saat ini yang setia berada di Koalisi Merah Putih (KMP). Mereka ingin menarik partai yang lahir di era orde baru itu untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Namun dia enggan menyebut orang itu. \"Ya bisa saja orang yang sudah dipecat oleh golkar atau beberapa calon ketum Golkar,\" jelasnya.

  Dia menegaskan bahwa, sikap golkar tetap berada di KMP. Menurut dia pilihan itu sudah disepakati oleh 32 DPD Golkar dalam forum Rapimnas. Oleh sebab itu dia menghimbau orang yang bukan anggota golkar untuk tidak mencampuri urusan partrai. \"Mohon hargailah masalah internal partai kami. Jangan malah dicampuri,\" ujarnya.

  Ahmadi mengatakan pihaknya akan menyerahkan permasalahan bentrokan itu pada yang berwajib. Menurut dia, orang yang menjadi dalang kerusuhan harus bertanggung jawab. Termasuk Yoris. Ahmadi mengatakan, meskipun dia bekas partai Golkar, Yoris juga harus bertanggung jawab.

  Konflik di tubuh partai Golkar itu dikhawatirkan akan meluas dan berujung pada perpecahan. Seperti PPP yang kini ada dua kubu yakni versi Romahurmuziy dan versi Djan Faridz. Menyikapi itu Ahmad Yakin golkar tidak akan terpecah. \"Golkar tidak akan terpecah. Kami tidak punya sejarah golkar jadi dua,\" jelasnya.

  Ahmadi menegaskan, dengan adanya ricuh itu tidak akan mengubah keputusan partai untuk menunda munas. Ahmadi mengatakan Munas akan tetap dilakukan sesuai keputusan Rapimnas yakni tanggal 30 November 2014 di Bali. Menurut dia keputusan Rapimnas merupakan keputusan tertinggi setelah munas. \"Jadi apapun hasil pleno tidak akan mengubah keputusan Rapimnas,\" tuturnya.

  Sementara itu, Bambang Soesatyo memastikan munas tetap berada di Bali. Menurut Bambang pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan. Harapannya tidak akan terjadi kerusuhan seperti di forum pleno. \"Sudah kami koordinasikan. Saya yakin tidak akan ada kerusuhan lagi,\" paparnya.

(bay/aph)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: