>

Hanya tinggal menunggu peresmian Wapres

Hanya tinggal menunggu peresmian Wapres

Di depan bedug yang berukuran panjang dua meter itu, tertulis bahwa bedug buatan Jepara itu pernah dipakai dalam perhelatan MTQ ke XVIII di Provinsi Jambi pada tanggal 9 Juli 1997 dan ditabuh oleh Presiden Soeharto sebagai tanda digelarnya kompetisi membaca Al Quran tersebut.

“Itu kita bawa dari Museum Siginjai sampai ke sini,” celetuk Satpol PP tersebut.

Tidak jauh dari bedug yang berdiameter 1 meter  tersebut,  tampak meja besar yang cukup menawan, ternyata itu merupakan tempat untuk Al-Quran besar, namun sayang Al-quran yang di perkirakan sepanjang 2 meter tersebut belum dipajang.

”Itu belum, masih menunggu pasang kaca dulu, biar aman,” celetuk Satpol PP yang  duduk di meja dekat pintu utama.

Koran ini terus menyusuri museum itu, berbagai koleksi tampak memikat hati. Sederet jubah di sisi kanan museum setelah pintu utama tampak dipajang rapi. Ada salah satu jubah yang menarik perhatian koran ini, yakni jubah berwarna putih bersih. Ada tulisan di sisi kanan jubah putih tersebut, ternyata jubah itu merupakan  peninggalan guru besar K.H Usman Wahid yang berasal dari Kabupaten Tebo. Tertulis di situ bahwa Jubah peninggalan guru kelahiran Sungai Bengkal 1920 yang telah wafat 26 Desember 2013 silam, pernah dipakainya naik haji dan mengajar santri-santrinya, beliau merupakan  seorang alim ulama di pesantren sederhana miliknya di Desa Mangunjayo,  Kecamatan tebo Tengah Kabupaten Tebo.

Penulusuranpun dilanjutkan, dengan melangkan perlahan-lahan, koran ini terkagum dengan apa yang menjadi peninggalan bersejarah nenek moyang kita. Beragam peninggalan bersejarah bernuasa islam banyak terpajang di dinding museum, ada tasbih, keris dan  pedang yang berumur ratusan tahun tampak terpajang.

Berjalan mengelilingi isi yang ada di dalam museum tersebut, banyak terlihat kitab kitab dan al-quran peninggalan bersejarah dari tokoh-tokoh agama Islam. Koran ini pun sempat mengunjungi ruangan bawah museum Gentala Arasy.

‘’Ada 108 Koleksi peninggalan bersejarah di museum ini,  ini kita dapat dari bermacam tempat, ada asli dari Seberang sini, dan banyak lagi dari tempat lainnya,” kata Herman, pegawai museum tersebut.

“Kalau untuk kitab Fiqih, Tajwid, Ilmu Bayan, Tauhid dan Alquran tulis tangan tersebut itu dari Museum Siginjai,” ujarnya.

Apakah nantinya setelah diresmikan ada retribusi yang diwajibkan bagi pengunjung museum ini? ”Iya, kalau sudah dibuka resmi untuk umum nanti, tentu ada ada biaya masuknya,” pungkasnya.

Rencananya, museum ini akan diresmikan oleh Wapres Jusuf Kalla dalam waktu dekat ini. Pihak Pemprov Jambi masih menunggu konfirmasi jadwal dari protokol Wapres. Saat ini, wapres masih berada di luar negeri.  (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: