SAH : Pendidikan Harus Kita Bangun
JAKARTA - Imbas perlambatan ekonomi yang ditandai makin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar US, di pastikan akan berimbas pada peningkatan APBN dan pembangunan.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra ( SAH ) dalam menanggapi nota pengantar RUU APBN 2016 yang disampaikan Presiden Jokowi pada Sidang Paripurna DPR RI, Jumat yang lalu, 14 Agustus 2015.
“APBN 2016 diprediksi mencapai Rp 2.000 Triliun lebih, di 2015 lalu APBN juga mencapai Rp 2.000 Triliun. Inikan stagnan, tidak ada peningkatan, padahal kebutuhan pembiayaan pembangunan meningkat hampir 10 persen per tahun,” ujar SAH di DPR RI usai Paripurna, kemarin.
Sebagai anggota komisi yang membidangi masalah pendidikan, SAH mencontohkan anggaran bidang pendidikan yang tidak sebanding antara peningkatan pembiayaan dengan pagu yang di alokasikan.
“Usulan pembiayaan wajib dan program prioritas bidang pendidikan 2016 mencapai Rp 428 Triliun. Dianggarkan hanya Rp 337 Triliun. Ini untuk bidang yang terkait langsung dengan pendidikan, baik dikdakmen maupun dikti. Sementara jika digabung dengan anggaran lembaga lain yang menjalankan fungsi pendidikan angka nya juga hanya mencapai Rp 412 Triliun,” tegas Ketua DPD Gerindra Jambi ini.
Oleh karena itu SAH menilai, penurunan anggaran pendidikan ini sebagai kemunduran investasi pembangunan SDM Indonesia.
“Ini kesalahan berfikir pemerintah kita, karena negara seperti Malaysia, Taiwan dan beberapa negara Eropa juga mengalami perlambatan ekonomi. Tapi anggaran pendidikan tetap di utamakan, karena menurutnya sesulit apapun situasinya. Pendidikan harus kita bangun,” pungkasnya.
(dez/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: