Diperkirakan Meledak di Udara

Diperkirakan Meledak di Udara

    MOSKOW - Analisis mengenai penyebab kecelakaan pesawat Metrojet dengan nomer penerbangan KGL9268 mulai bermunculan. Beberapa pihak menilai bahwa pesawat milik maskapai Kogalymavia yang jatuh di Sinai, Mesir tersebut terbelah di udara. Salah satu buktinya adalah pecahan pesawat yang ditemukan berserakan dengan radius 20 kilometer persegi. Di pesawat nahas tersebut ada 224 penumpang dari kru. Otoritas pemerintah Rusia sendiri belum mau mengkonfirmasi hal ini.

     ‘’Masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat tersebut,’’ujar Keapla Komite Penerbangan Antarnegara Rusia Victor Sorochenko paska mengunjungi lokasi kejadian di desa Hasana. Rusia sendiri kemarin berkabung secara nasional atas tragedi ini.

     Kotak hitam pesawat tersebut telah ditemukan dan dalam proses analisis. Penyelidik dari Rusia, Prancis dan Mesir serta pakar dari Airbus juga masih melakukan investigasi di lapangan. Tim yang diterjunkan menemukan jenazah seorang perempuan dengan radius 5 kilometer dari lokasi utama. Jenazah bocah perempuan berusia 3 tahun. Sejauh ini baru 163 jenazah yang telah dievakuasi dan dibawa ke Kairo. Rencananya kemarin 120 jenazah yang sudah dievakuasi akan diterbangkan ke Rusia.

     Sejauh ini hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kualitas bahan bakar yang digunakan oleh KGL9268 sudah memenuhi standar dan sesuai dengan aturan. Kru pesawat juga baru saja menjalani tes kesehatan baru-baru ini, seluruhnya tidak mengalami masalah.

      Klaim Islamic State (IS) atau yang lebih dikenal dengan ISIS bahwa merekalah yang menembak pesawat tersebut hingga  jatuh juga dibantah oleh otoritas Mesir. Perdana Menteri (PM) Mesir Sharif Ismail menyatakan bahwa para ahli telah memastikan bahwa ISIS tidak bisa menembak jatuh pesawat dengan ketinggian 9.450 meter diatas laut. Pesawat jenis Airbus A321 itu mengalami gangguan tehnis saat berada di ketinggian tersebut. Sejauh ini ISIS di Mesir tidak memiliki senjata secanggih itu. Sementara Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi menegaskan bahwa penyelidikan penyebab kecelakaan ini adalah masalah yang rumit dan bisa memakan waktu berbulan-bulan.

 

     Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Transportasi Rusia Maksim Sokolov menyatakan bahwa tidak ada bukti yang mengindikasikan bahwa pesawat nahas berisi para turis Rusia tersebut menjadi target serangan ISIS. Selain itu paska klaim tersebut, ISIS tidak mengunggah foto maupun video untuk mendukung klaim mereka.

 

     Meski begitu, tiga maskapai memilih untuk tidak melewati area Semenanjung Sinai hingga semua masalah jelas. Ketiga maskapai tersebut adalah Emirates, Air France dan Lutfthansa. Dua maskapai kecil lainnya yaitu Flydubai dan Air Arabia menyatakan juga akan merubah rute penerbangan mereka. Sedangkan British Airways dan EasyJet lebih memilih untuk tetap menjalani rute yang sama.

 

     Pemerintah Rusia sendiri sejak kemarin telah menggandangkan seluruh pesawat Airbus A321  yang dimiliki oleh maskapai Kogalymavia. Interfax melaporkan bahwa Regulator Transportasi Rusia Rostransnadzor meminta agar Kogalymavia tidak menggunakan pesawat-pesawat tersebut hingga penyebab utama kecelakaan diketahui. Namun pihak maskapai sendiri menyatakan bahwa mereka belum menerima surat perintah tersebut.

 

Pihak Airbus sendiri menyatakan bahwa A321 dibuatpada 1997. Metrojet mengoperasikan pesawat ini sejak 2012 lalu dan telah terbang selama 56 ribu jam dalam 21 ribu penerbangan.

(Reuters/AFP/BBC/sha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: