Partai Suu Kyi Menang

Partai Suu Kyi Menang

YANGON - Selangkah lagi, Aung San Suu Kyi bakal berkuasa. Itu setelah hasil awal penghitungan suara memberikan kemenangan bagi partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), kemarin (9/11). Dari sebanyak 16 kursi parlemen yang sudah dihitung di Kota Yangon, NLD memperoleh 15.

                Kemenangan NLD yang disebarluaskan media dalam dan luar negeri menuai reaksi kalem Aung San Suu Kyi. Ikon demokrasi Myanmar itu menyambut gembira berita kemenangan partainya, tapi mengimbau massa NLD untuk tetap tenang sampai pemerintah mengumumkan hasil resmi pekan depan. ‘’Belum saatnya menyelamati kandidat-kandidat kita,’’ katanya.

                Kemarin, perempuan 70 tahun itu menyapa massa oposisi dan wartawan yang berkumpul di markas NLD di Yangon. Dari balkon, Suu Kyi mengatakan bahwa kemenangan partainya belum resmi. Sebab, proses penghitungan suara masih berlangsung. Kendati demikian, dia yakin NLD akan menjadi pemenang pada akhirnya.

                ‘Meski saya tidak mengatakannya, saya rasa, masyarakat sudah tahu apa hasil yang akan kita dapat,’’ ujar putri mendiang Jenderal Aung San tersebut. Sebelumnya, Jubir NLD Win Htein mengatakan bahwa partainya akan menang lebih dari 70 persen. Untuk menguasai parlemen, NLD butuh sedikitnya 67 persen suara.

                Selain NLD dan Suu Kyi, berita kemenangan NLD juga menuai reaksi partai politik (parpol) bentukan junta militer Myanmar, Partai Serikat Solidaritas dan Pembangunan (USDP). Mantan Ketua USDP Shwe Mann mengakui kekalahannya. Melalui akun Facebook-nya, dia menyatakan bahwa dia harus menyerahkan kursinya di parlemen kepada kandidat NLD.

                ‘’Kita kalah,’’ kata Htay Oo yang menjabat sebagai ketua sementara USDP. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa laporan yang dia terima dari para saksi USDP di lapangan lebih banyak tentang kekalahan. Terutama, laporan dari Yangon. Di kota terbesar Myanmar itu, USDP harus mengakui dominasi NLD yang meraup kemenangan besar.

                ‘’NLD menang besar,’’ujar Tin Hlaing, politikus USDP di Yangon. Dia mengakui kekalahan partainya di Yangon. Juga di beberapa kota lain di Myanmar. Kemarin, sejumlah media pun langsung menerjemahkan hasil awal penghitungan suara itu sebagai kemenangan NLD. Maka, beberapa media mulai mendesak Presiden Thein Sein untuk segera meletakkan jabatan.

                Di ibu kota, Thein Sein menegaskan kembali janjinya untuk menghormati apapun hasil pemilu. Bahkan, jika hasilnya berpihak pada NLD. Sebelumnya, junta militer juga bersumpah untuk tidak menganulasi pemilu jika USDP kalah. Mereka tidak akan mengulangi kebijakan kontroversial 1990 lalu yang menganulasi hasil pemilu yang memenangkan NLD.

                Minggu lalu (8/11), pemilu diikuti oleh 91 parpol. Kendati demikian, lakon utama dalam pesta demokrasi Myanmar itu tetaplah NLD dan USDP. Dua partai besar itulah yang bersaing memperebutkan dukungan sekitar 30 juta pemilih. Dalam waktu kurang dari 48 jam, hasil awal penghitungan suara sudah sampai ke telinga publik. Yakni, NLD menang dan USDP kalah.

(AP/AFP/Reuters/hep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: