Sudirman Said Seret Politisi Kuat di DPR

‘’Yang menilai korupsi itu penegak hukum. Saya melaporkan pelanggaran etika, tentu tempatnya di MKD,’’ujarnya.
MKD setelah menerima laporan dari Sudirman langsung menggelar rapat pleno internal MKD pada sore harinya. Selama kurang lebih satu jam menggelar rapat tertutup, diputuskan bahwa perlu dilakukan verifikasi terhadap berkas yang disampaikan Sudirman, terkait dugaan pelanggaran etik seorang anggota DPR.
‘’Pak Sudirman baru menyerahkan transkrip rekaman. Kalau ada transkrip harusnya ada aslinya. kami harap pak Sudirman atau kuasa hukumnya bisa segera menyerahkan hasil rekaman asli, supaya kita bisa verifikasi laporan itu,’’ujar Junimar Girsang.
Rekaman yang dimaksud, tentu harus sesuai dengan isi transkirp yang diberikan kepada MKD. Transkrip sepanjang tiga halaman itu memuat percakapan tiga orang yang dikabarkan adalah seorang anggota DPR, seorang pengusaha, dan seorang pimpinan PT Freeport. ‘’Kita harus combine keduanya, karena kalau transkrip bisa saja isinya dipotong-potong,’’jelasnya.
Waktu yang diberikan untuk melakukan verifikasi rekaman adalah selama 14 hari sejak dimasukkannya laporan. Junimart menyatakan semakin cepat Sudirman menyerahkan rekaman, makin cepat para staf ahli di MKD melakukan verifikasi. ‘’Apakah kasus ini berlanjut di pemeriksaan atau tidak bergantung pada verifikasi itu,’’ujarnya.
Junimart tidak mau terpancing saat wartawan bertanya apakah anggota DPR yang dilaporkan Sudirman berinisial SN. Dirinya hanya memastikan bahwa siapapun pihak yang terkait dengan kasus PT Freeport ini akan dipanggil dan dimintai keterangan oleh MKD. ‘’Karena itu, tolong awasi dan kawal kami di MKD ini,’’tutupnya.
Saat dikonfimasi di gedung parlemen, Setya Novanto mengaku tidak tahu jika Sudirman menyampaikan laporan pelanggaran etik terkait anggota DPR. Belum ditanya terkait siapa pihak yang dimaksud Sudirman, Novanto memberi klarifikasi bahwa yang dimaksud Novanto bukan dirinya.
‘’Yang jelas saya selaku pimpinan DPR tidak pernah untuk bawa-bawa nama presiden atau mencatut nama presiden,’’kata Novanto.
Menurut Novanto, bila bertemu dengan Presiden Jokowi, dirinya hanya membicarakan masalah kebangsaan. Namun, tidak jarang pula jika pertemuan keduanya juga menyinggung terkait kinerja menteri. ‘’Kalau yang berkaitan menteri, saya mengatakan hal yang benar dengan tujuan yang baik untuk bangsa dan negara,’’ujarnya.
Novanto juga menyebut sering bertemu pejabat-pejabat menteri, termasuk Sudirman. Dia ingat betul bahwa saat di Surabaya, dirinya ditemui oleh Sudirman. ‘’Saat acara di Surabaya, beliau menemui saya. Bertemu itu hal yang biasa, banyak sekali pertemuan, saya tidak ingat,’’ujarnya.
Novanto menghargai langkah MKD yang sudah menerima Sudirman. Dirinya kembali menegaskan bahwa pimpinan DPR tidak ada sangkut pautnya dengan kasus yang dilaporkan Sudirman. ‘’Clear. Kita tidak pernah bawa-bawa nama presiden,’’ tandasnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menilai kasus yang dilaporkan Sudirman merupakan pertaruhan bagi MKD dan DPR. Adalah sesuatu yang tidak wajar menjanjikan sesuatu dengan mengatasnamakan pihak lain demi keuntungan sendiri. MKD harus transparan dalam mengusut kasus ini. ‘’Kalau itu tidak ditindaklanjuti dan putusannya aneh, saya pikir bubarkan saja MKD, gak ada gunanya,’’kata Desmond.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: