Bom Metrojet Ternyata di Dalam Kabin

Bom Metrojet Ternyata di Dalam Kabin

MOSKOW - Fakta jatuhnya pesawat Metrojet terkuak sedikit demi sedikit. Setelah Rusia memastikan bahwa pesawat nahas tersebut jatuh karena ledakan bom Selasa (17/11), kini diketahui lokasi bom itu. Harian Kommersant kemarin (18/11) melaporkan bahwa bom yang menewaskan 224 penumpang dan kru tersebut diletakkan di kabin utama. Sebelumnya dilaporkan bahwa bom diletakkan di ruang kargo.

 \'Berdasar penyelidikan awal, bom mungkin diletakkan di bawah kursi penumpang di dekat jendela,\' tulis Kommersant. Media itu menyatakan bahwa informasi yang mereka dapat bersumber dari orang dalam yang menyelidiki jatuhnya pesawat milik Kogalymavia tersebut. Akibat ledakan itu, kerusakan parah terjadi di bagian jendela dan tekanan di kabin yang berujung jatuhnya pesawat.

 Rusia sendiri telah berjanji untuk melakukan pembalasan kepada para pelaku. Sementara itu, pemerintah Mesir telah menahan dua petugas Bandara Sharm al-Sheikh. Keduanya dituding terlibat dalam aksi memasukkan bom tersebut ke pesawat. Namun, hingga kini belum diketahui peran mereka sebenarnya dan bagaimana bom tersebut bisa masuk ke kabin. Pemerintah Mesir juga masih menolak memberikan kepastian bahwa penyebab jatunya pesawat Metrojet tersebut adalah bom. Yang jelas, saat ini mereka meningkatkan pengamanan di setiap bandara.

 \'Mempertimbangkan semua penyebab di balik jatuhnya pesawat, termasuk kemungkinan serangan teroris, pemerintah Mesir telah meningkatkan langkah-langkah pengamanan di semua bandara,\' ujar pihak Kementerian Dalam Negeri.

 Salah satu langkah yang dilakukan adalah meninjau kembali langkah-langkah screening untuk penumpang dan bagasi. 

 Pemerintah Mesir saat ini mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan. Termasuk, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond. Dia menyatakan bahwa jatuhnya pesawat dengan rute Sharm al-Sheikh, Mesir, menuju St Petersburg, Rusia, itu merupakan kegagalan petugas keamanan bandara. Jika bom bisa lolos masuk ke kabin, kapabilitas petugas keamanan di bandara patut dipertanyakan.

(Reuters/AFP/sha/c4/ami)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: