FITK IAIN Gelar Seminar Nasional
Penguatan Kapasitas LPTK di Era Pasar Bebas
JAMBI-Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN STS Jambi pada Sabtu (28/11) kemarin menggelar Seminar Nasional bersama Prof. Dr. Phill, H. Kamaruddin Amin, MA dan Dr. Abdul Rozak, MSi dengan tema ‘Penguatan Kapasitas LPTK di Era Pasar Bebas’.
Acara ini dibuka Rektor IAIN STS Jambi, Dr. H. Hadri Hasan, MA. Dalam sambutannya Handri mengatakan jumlah guru besar keislaman dan jumlah tempat pendidikan saat ini Indonesia menempati nomor urut satu.
Namun sampai saat ini kualitas pendidikan masih butuh perbaikan. Dimana guru dan dosen memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong dunia pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas.
“Saat ini kita butuhkan bagimana cara untuk kita mendorong pendidikan yang ada agar mencapai pendidikan dengan kualitas yang baik,” jelasnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi, Dr. H. Kasful Anwar Us, MPd mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melihat strategi LPTK dalam menghasilkan pendidik yang berkualitas, sehingga mengahasilkan lulusan yang siap bersaing. Akan banyak hal yang akan dibahas bagaimana strategi yang harus dilakukan.
“Dengan seminar ini kita akan bahas apa saja yang harus dilakukan agar kualitas pendidikan kita terus meningkat. Kita juga datangkan langsung narasumber yang pastinya akan sangat membatu dalam membuka pemikiran para pendidik tentang pentingnya mereka agar dapat menciptakan lulusan terbaik,” jelasnya.
Dikatakannya, ada empat aspek yang harus dilakukan bila ingin menjadikan pendidikan Indonesia itu bermutu. Dimulai dari Input atau proses dimana peoses yang dilakukan dalam pendidikan itu nyata bukan asal-asalan, menciptakan suasana belajar yang aktif, meningkatkan moral sikap dan nilai siswa dan menjadikan lulusan yang mudah mendapatkan pekerjaan.
Dalam paparannya Prof. Dr. Phill, H. Kamaruddin Amin, MA (Direktur Jendral Pendidikan Islam Kemenag) mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan oleh LPTK agar dapat meningkatkan kualitas guru.
Saat ini ada dua permasakah besar yang menjadikan kualitas pendidikan itu tidak merata, yaitu distribusi guru yang kurang baik dan kualitas guru yang belum merata.
“Ke depannya akan kita terapkan siapa saja yang akan menjadi guru harus mengikuti uji kempetensi hal ini agar semua guru sudah teruji kualitasnya,” jelasnya.
Ditambahkannya tantangan LPTK dimasa yang akan datang semakin berat. Dimana semua guru semakin dituntut untuk menghasilkan lulusan yang terbaik agar bisa bersaing di era pasar bebas.
(uci/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: