>

Proyek 2015 Terancam Tak Tuntas

Proyek 2015 Terancam Tak Tuntas

Syahbandar juga mengatakan, banyak laporan-laporan yang masuk kepihaknya, terkait dengan pembangunan proyek fisik. Terutama terkait dengan pembangunan proyek jalan yang didanai APBN. Diantaranya pembangunan jembatan di Jembatan Mas dan jembatan perbatasan Kota Jambi dan Muaro Jambi.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi, Benhard Panjaitan mengakui masih ada pekerjaan yang sedang dikerjakan. Terutama proyek jalan. Namun dia optimis seluruh pengerjaan rampung pada 31 Desember ini. ‘‘Ada yang sudah 100 persen,’‘ujarnya singkat.

Di kabupaten Tanjabtim sendiri, ada satu proyek yang terlambat pengerjaannya. Hal ini disampaikan Kabag Pembangunan Setda Tanjabtim, Firdaus . Proyek ini adalah jalan rigid beton di Kecamatan Dendang.
Kadis PU Tanjabtim, H. Mahmulis melalui Kabid Bina Marga, Risdiansyah membenarkan itu.
\"Memang telah habis kontrak kerja, tapi sudah melibatkan denda keterlambatan,\" jelas Risdiansyah.
Menurutnya, untuk denda yang dikenakan satu hari dikenakan denda satu seperseribu dari nilai sisa kontrak sebanyak 6 persen. Mengenai nilai kontrak dikatakannya sebesar Rp 38 miliar.
\"Pembangunan jalan rigid beton berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK, red),\" ujarnya.
Walaupun masih dikerjakan dan dikenakan denda, rekanan tetap berjanji menyelesaikan pekerjaan tersebut paling lambat akhir bulan ini. \" Ada 2 kegiatan lagi yang juga kena pinalti tapi anggaran tidak besar, yakni pemabangunan jalan di Kecamatan Sadu, alasan rekanan terlambat pengerjaan karena material susah, dan ini juga sudah dikenakan denda keterlambatan,\" tukasnya.

Senada, komisi III DPRD Kota Sungaipenuh  menyebutkan  sejumlah proyek di Kota Sungaipenuh tidak selesai pengerjaannya tahun 2015 ini. Ketua Komisi III DPRD Sungaipenuh, Hardizal mengatakan, pantauan Komisi III, beberapa proyek di Kota Sungaipenuh yang tidak selesai seperti, rumah sakit khusus, kemudian revitalisasi lapangan merdeka, Pasar Tanjung Bajure,  dua kembatan di Tanjung Bungo dan jalan di Kumun serta Tanah Kampung.

\"Kalau jalan di Renah Kayu Embun (RKE) sudah selesai, tapi hasilnya jelek,\" ujarnya.

Dia meminta Dinas PU Sungaipenuh untuk tidak terburu-buru mencairkan dana proyek yang pekerjaan tidak beres. \"Pekerjaan yang belum selesai juga jangan terburu-buru dibayarkan,\" ucapnya.

Sementara Sekretaris Dinas PU Sungaipenuh, Martin Kahpiasa mengatakan, sampai saat ini sudah 90 persen lebih realiasi fisik yang terlaksana. Walaupun ada proyek yang tidak selesai, karena masalah cuaca, namun untuk proyek besar, seperti lapangan merdeka, RS khusus dan museum adat selesai pekerjaannya, namun dilanjutkan tahun depan. \"Jalan di kumun juga selesai. Kalau jembatan di Tanjung Bungo itu memang tidak selesai, karena masalah cuaca. Realisasinya baru 80 persen,\" ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas PU Kabupaten Kerinci, Febrilla Kusnomdo mengatakan, realisasi proyek di Kabupaten Kerinci tahun 2015 ini mencapai 100 persen. Sementara realisasi keuangan 98 persen.

Proyek-proyek besar seperti pengaspalan jalan di Sungai Jambu-Sungai Tanduk sepanjang 3,5 Km dengan nilai Rp 7 M selesai dikerjakan. Kemudian jalan di Simpang Betung Mudik-Kemangan dengan anggaran Rp 6 M juga telah selesai diaspal. \"Pengerasan jalan ke Danau Gunung Tujuh dengan dana Rp 4 M juga selesai. Pengerasan jalan ini dalam rangka mendukung program PDAM yang membangun IPA di Danau Gunung Tujuh,\" pungkasnya.

Dari Batanghari sendiri, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batanghari, Nasrul, mengatakan bahwa berdasarkan hasil evaluasi terlalu banyak terdapat proyek besar yang ada di Kabupaten Batanghari. Pasalnya, ditahun 2014 lalu Batanghari telah melakukan banyak pembangunan sarana dan prasarana seperti kesiapan sebagai tuan rumah dalam event Porprov Jambi. Dikatakan Nasrul, ditahun 2015 ini terdapat beberapa proyek besar yang ada diwilayah Batanghari yakni pengaspalan jalan dibeberapa Desa dan lanjutan pembangunan dua gedung kantor yakni Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Batanghari, dan Lanjutan Pembangunan Gedung Kantor Pemberdayaan Wanita Kabupaten Batanghari. “Dari pengamatan kami, semua proyek besar di Batanghari sudah rampung dan selesai pada Desember 2015 ini,”ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Pekerjaan Umum Batanghari, Somad, ketika dikonfirmasi mengatakan

realisasi pengerjaannya sudah mencapai 100 persen. Dan pihaknya yakin pada tahun depan kantor ini sudah bisa digunakan

Terpisah, ketua Gapeknas Provinsi Jambi, H A Rahman, menjelaskan sesuai aturan, memang proyek yang tidak bisa diselesaikan tepat waktu akan dibayarkan sesuai dengan volume pekerjaannya.

‘’Jika waktu pengerjaannya sudah berakhir, namun pekerjaan belum selesai, nanti akan dihitung berapa persen volume pekerjaannya, itulah yang nantinya akan dibayarkan. Sedangkan sisanya akan menjadi Silpa untuk tahun berikutnya,’’paparnya.

Namun demikian, belum pasti apakah proyek itu akan dilanjutkan lagi di tahun berikutnya oleh rekanan yang sama. ‘’Karena itu menjadi Silpa, makanya akan dibahas lagi oleh eksekutif dan legislatif,’’ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: