Hadapi MEA, SAH Dorong Kerjasama Dengan SMK
JAMBI - Salah satu tantangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diera Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah menyiapkan tenaga terampil dan siap kerja agar dapat bersaing dengan tenaga kerja lain dari negara Asean atau bahkan menjadi tenaga ahli di negara Asean lainnya.
Menurut Pimpinan Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra (SAH), MEA akan mendorong terjadinya Integrasi perekononomian global dan penguatan daya saing sumber daya manusia.
“Sehingga mau tak mau kita harus memikirkan peningkatan kualifikasi dan keahlian lulusan SMK, dengan jalan melakukan kerjasama dengan politeknik dan pendidikan vokasi lainnya,” ungkap SAH ketika melakukan kunjungan ke SMK 3 Jambi beberapa hari lalu.
“Jika kita bebankan penyediaan atau kebutuhan tenaga kerja terampil di era MEA pada lembaga pendidikan tingkat menengah seperti SMK. Khawatirnya tenaga kerja kita hanya dinilai pada level operator teknis biasa, dalam arti kata kita hanya menjadi buruh,” sambungnya.
Untuk itu, menurut tokoh yang getol memperjuangkan beasiswa ini, pemerintah harus mendorong dan memfasilitasi lulusan SMK bisa melanjutkan study ke Politeknik atau Vokasi lainnya sebagai jalur akademiknya.
“Ini merupakan cara agar tenaga kerja kita memiliki keahlian yang lebih baik, dilevel pendidikan kita dorong mereka menjadi ahli madya (D3 atau D IV). Sehingga di tempat kerja mereka bisa menjadi manager atau supervisor,” jelas SAH.
Di samping itu untuk menunjang daya saing SDM, SAH mendorong pendidikan vokasi seperti politeknik mulai memperhatikan penguasaan bahasa Inggris dan sertifikasi keahlian bagi lulusan mereka.
“Karena dua hal ini menjadi pra syarat komunikasi industri yang mesti di persiapkan di era MEA,” pungkas ketua DPD Gerindra Jambi ini.
(dez/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: