The Guardian Bangkit

The Guardian Bangkit

LONDON – Dalam waktu tiga tahun, The Guardian mengalami perubahan signifikan. Dua tahun lalu, surat kabar terbitan Inggris itu nyaris mati. Bangkrut. Tapi, berkat kegigihan dan semangat pantang menyerah orang-orang di dalamnya, The Guardian bertahan. Bahkan, tahun depan, koran yang versi cetaknya tampil lebih ringkas dalam model tabloid tersebut sudah bisa balik modal.

”Kami diminta memangkas ongkos produksi dan menerapkan sistem berbayar untuk edisi online karena pendapatan berkurang,” kata Katharine Viner, editor-in-chief media cetak milik Guardian Media Group (GMG) tersebut, sebagaimama dilansir The Economist Sabtu (20/1). Sebelum dia menjabat, GMG merumahkan sekitar 400 karyawannya dalam waktu dua tahun. Semua dilakukan demi penghematan.

Berbagai cara dilakukan The Guardian agar bisa bertahan. Bukan perkara mudah. Apalagi, Viner memutuskan untuk tetap menggratiskan edisi online. ”Kami menerapkan sistem donasi dan keanggotaan. Kini, kami punya total 600 ribu donatur dan pelanggan di seluruh dunia. Pemasukan dari sana bahkan mengungguli pendapatan iklan,” terang Viner. Selain pelanggan online, The Guardian memiliki 200 ribu pelanggan cetak.

(hep/c17/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: