Publikasi Ilmiah Internasional, Indonesia Ungguli Singapura
JAKARTA – Publikasi ilmiah internasional dari ilmuwan Indonesia tahun ini masih menunjukkan tren peningkatan. Bahkan jumlahnya, dalam kurun 1 Januari sampai 6 April, menempatkan Indonesia di posisi kedua di antara negara-negara Asia Tenggara.
Mengungguli Singapura. Hanya kalah oleh Malaysia. Cuma, persoalannya, tingkat sitasi atau rujukan ke jurnal karya ilmuan Indonesia masih rendah.
Data yang dilansir Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang bersumber dari Scopus menunjukkan, dalam rentang 1 Januari–6 April 2018, jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia mencapai 5.125 artikel. Jumlah itu berhasil mengalahkan publikasi di Singapura yang tercatat berjumlah 4.948 artikel dan menduduki peringkat ketiga.
Sementara itu, di bawah Singapura ada Thailand dengan jumlah publikasi 3.741 artikel, Vietnam (2.185 artikel), dan Filipina (675 artikel). Malaysia mencatatkan jumlah publikasi 5.999 artikel.
Menristekdikti Mohamad Nasir menyambut baik capaian publikasi internasional Indonesia itu. Dia berharap penerbitan publikasi internasional Indonesia konsisten. Nasir menambahkan, secara akumulasi, ranking Indonesia berada di urutan ketiga dan berhasil menyalip Thailand. Padahal, selama 20 tahun terakhir, Indonesia selalu berada di bawah Thailand.
Mengenai sitasi, Nasir menyatakan memang masih ada persoalan. Tingkat atau indeks sitasinya rendah. Indeks sitasi adalah nilai yang mengukur seberapa besar publikasi dari ilmuan Indonesia dirujuk orang lain.
’’Supaya sitasinya naik, kualitas risetnya harus baik,’’ jelasnya. Dia juga berharap peneliti Indonesia membiasakan untuk menyitasi publikasi Indonesia sendiri.
(wan/c19/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: