>

Ledakan di Polrestabes Surabaya

Ledakan di Polrestabes Surabaya

BOM bunuh diri menyasar Mapolrestabes Surabaya kemarin (14/5). Empat anggota polisi dan dua warga sipil terluka akibat serangan tersebut. Lima orang terduga pelakunya yang masih satu keluarga tewas di depan pintu gerbang mapolrestabes.

Para pelaku itu yakni Tri Murtiono, Tri Ernawati, M. Amin Murdana dan M. Satria Murdana. Mereka merupakan keluarga yang tinggal di kawasan Krukah Selatan 11B, Ngagelrejo, Wonokromo.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa pelaku merupakan satu keluarga. Kejadian tersebut masih berhubungan dengan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya dan penindakan teroris di Taman Minggu lalu (13/5). “Ini satu keluarga lagi. Yang di tiga gereja juga satu keluarga. Yang di Sidoarjo juga satu keluarga,” jelasnya.

Berdasar rekaman CCTV (Closed Circuit Television) yang sempat beredar di kalangan wartawan, tampak jelas aksi mereka terencana dengan matang. Mereka berusaha menerobos pos penjagaan namun dihadang tiga orang petugas. Selain itu, aksinya terhambat oleh mobil Toyota Avanza hitam yang juga hendak masuk ke polrestabes.

                Para pengacau itu datang dengan menggunakan dua motor. Murtiono membonceng istrinya, Ernawati di jok belakang dan Aisyah Putri di jok depan dekat kemudi dengan menaiki motor Honda Supra X warna merah bernopol L 5539 G. Sedangkan dua anak lainnya,Amin dan Satria mengendarai motor Honda Beat warna pink bernopol L 6629 MF.

                Mereka hendak merangsek masuk melalui pos penjagaan. Namun terhambat oleh mobil Toyota Avanza hitam bernopol W 1885 AZ. Para teroris berbaju koko itu lantas dihadang tiga anggota polisi bersenjata lengkap. Begitu ditanyai, bom diledakkan. Duarr !

                Potongan tubuhnya terlempar ke segala penjuru. Kaca mobil di bagian kiri pecah semua. Empat polisi bernama Bripda M. Aufan, Bripka Rendra, Aipda Umar dan Briptu Dimas Indra berusaha melarikan diri meski terkena pecahan kaca. Begitu juga dengan petugas loket tiket kendaraan.

                Suasana mencekam. Kepulan asap putih muncul. Juga, ada api yang menjilat di motor pelaku. Dentuman itu membuat seluruh anggota berhamburan menuju halaman Mapolrestabes Surabaya. Mereka mencari tahu apa yang terjadi. Sambil mengenakan rompi anti peluru.

                Tampak dalam video, Kasatreskrim AKBP Sudamiran, Kasatresnarkoba AKBP Roni Saiful Fathoni dan Wakasatintelkam Kompol Edy Kresno saling berteriak dan berusaha menolong para anggota. Juga, menolong Aisyah yang sempat berdiri pasca ledakan.

                Piti Werdiningsih, saksi, menyebut terdengar dua kali dentuman sekitar pukul 09.00. Kala itu dia baru saja sampai di kantornya di Jalan Veteran. Tiba-tiba mendengar suara ledakan. “Saya kira petir. Ternyata bom,” ucapnya.

                Karyawan perusahaan ekspedisi itu mengaku resah dengan aksi-aksi yang dilancarkan oleh para teroris dua hari terakhir. “Nggak tenang mas. Kemana-mana jadi was-was,” ucapnya.

                Seluruh perkantoran yang terletak di Jalan Veteran serentak tutup kemarin (14/5). Berdasar pantauan Jawa Pos (Induk Jambi Eksprfes), ada dua bank nasional yang memilih tutup. Sebab, mereka menilai keadaan belum aman. Terlebih, sirine mobil polisi dan ambulans saut menyaut.

                Proses penyisiran dilakukan selama hampir tiga jam. Seluruh akses jalan menuju Mapolrestabes Surabaya ditutup. Mulai dari Jalan Kepanjen, Jalan Rajawali hingga di trafficlight menuju Jalan Pahlawan. Barrier dan garis polisi dipasang melintang.

                Penjagaan super ketat tiga lapis diberlakukan. Anggota Satbrimob Polda Jatim dan Satsabhara Polrestabes Surabaya dipasang di setiap perimeter berjarak 50 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: