JAMBI – Daftar 200 nama mubalig yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) menuai pro dan kontra. Sebab, dari ribuan mubalig, banyak ulama kondang yang tenar tidak masuk daftar.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Jambi, KH. Aminullah Amit, mengajak semua umat berprasangka baik kepada Kemenag.
\"Intinya, kita di daerah akan mengikuti jika sudah ada petunjuk\", MUHAMMAD - Kepala Kanwil Kemenag Jambi
\"Referensi ini bisa dikatakan sebagai pedoman, meskipun belum putusan final\", AMINULLAH AMIT - Ketua PW NU Provinsi Jambi
Menurutnya, pemberian referensi terhadap mubalig itu bukan pengekangan. Itu sebagai pengendalian agar para mubalig atau ulama lebih baik dalam meyampaikan ceramah dan tidak memprovokasi.
“Referensi ini bisa dikatakan sebagai pedoman, meskipun belum putusan final,” katanya, dikonfirmasi, (21/5) kemarin.
Kata Dia, pemberian referensi ini merupakan bentuk pengendalian terkait dengan beberapa kejadian belakangan ini terjadi di Indonesia. Ini diharapkan dapat menjaga kerukunan. Dalam bernegara, ada 3 kerukunan, pertama, kerukunan seiman. Kemudian kerukunan umat beragama dan kerukunan agama dan negara.
“Pemberian referensi ini untuk menjaga itu. Provokasi tidak menutup kemungkinan juga disampaikan oleh ulama dan mubalig, oleh karena itu, ini sebagai rem,” akunya.
Dia berharap agar ulama dan mubalig yang ada di Jambi untuk bersabar terkait dengan pemeberian referensi ini. Sebagai warga negara harus menunggu keputusan pemerintah. Jika kedepan keputusan yang dikeluarkan oleh pemeirntah tidak sesuai dengan keadaan, maka, penolakan juga bisa dilakukan. Namun penolakan yang dilakukan disampaikan dengan baik. “Kita sifatnya menunggu apa yang disampaikan oleh pusat,” akunya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Jambi, Muhammad, mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian dari Pemerintah Pusat. Hingga saat ini perintah tindak lanjut belum turun ke daerah. Dengan penunjukan ini, Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh Kementerian merupakan jawaban akan permintaan dan sejumlah usulan dari berbagai pihak. “Kita belum mendapat surat edaran, akan ditindak lanjuti untuk di daerah atau tidak,” katanya.
Ditambahkan Muhammad, penunjukan 200 nama mubalig sebagai referensi ceramah itu hanya penunjukan awal. Nantinya akan bertambah. “Angka ini dinamis,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: