JAMBI - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Jambi telah memberikan rekomendasi kepada pihak Pertamina terkain pangkalan gas subsidi nakal yang beroperasi di Kota Jambi. 6 rekomendasi itu sudah ditindaklajuti Pertamina. Sejak 2017, 6 pangkalan gas sudah diberi peringatan. 

 \"Dua diantaranya sudah ditutup, 4 pasokannya dikurangi,” kata Sekretaris Disdagperind Kota Jambi, Doni Sumatriadi, di ruang kerjanya, kemarin, (21/5).

Doni mengatakan, jika bulan biasa penyaluran normal per bulan 427.840 tabung atau 15.846 tabung per hari. Namun, menghadapi bulan Ramadan, Kota Jambi mendapatkan tambahan kuota sebanyak 33.600 tabung.

“Tambahan kuota ini guna mengantisipasi adanya kelangkaan gas elpiji selama Ramadan,” katanya.

Kata Doni, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan distribusi gas elpiji hingga ke masyarakat. Sebab, penggunaan gas elpiji meningkat di bulan Ramadan. Oleh karena itu, biasanya kerap dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan kelangkaan di masyarakat.

“Kami juga akan gelar operasi pasar gas dan juga sembako di tiap kecamatan,\" katanya.

Dia menambahkan, Pemerintah Kota Jambi menyediakan 1.000 tabung lebih dalam setiap Operasi Pasar gas di tiap Kecamatan, dengan harga Rp 16.000 per tabung untuk gas 3 kilogram. \"Kemarin waktu di Paal Merah kita sediakan 1.120, tapi, tidak habis, nanti di Kecamatan lain juga seperti itu,\" katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Sutiono, mengatakan, Disdagperind harus Intens melakukan pengawasan distribusi gas di masyarakat , sehingga nantinya tidak terjadi kegaduhan di tengah masyarakat akibat kelangkaan gas elpiji.

“Intinya kita minta jangan sampai terjadi kegaduhan supaya masyarakat khusuk beribadah,” pungkasnya.

(hfz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: