Muhyiddin jadi Perdana Menteri, Mahathir Merasa Dikhianati

Muhyiddin jadi Perdana Menteri, Mahathir Merasa Dikhianati

KUALA LUMPUR - Muhyiddin Yassin akhrinya resmi diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia, di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3) siang waktu setempat.

Pengangkatan sumpah dilakukan oleh Raja Malaysia atau Yang Dipertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri\'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan serta sumpah simpan rahasia sebagai perdana menteri tersebut berlangsung di Balai Singgahsana Kecil, Istana Negara.
Prosesi pengangkatan sumpah Muhyiddin Yasin sebagai Perdana Menteri Malaysia berlangsung hanya 12 menit, mulai pukul 10.31 dan berakhir pukul 10.43 yang disiarkan secara langsung media resmi pemerintah.

Muhyiddin dengan mengenakan busana melayu hitam-hitam dengan peci warna hitam menyampaikan sumpah di depan raja yang mengenakan busana cokelat muda yang duduk di singgasana bersama istrinya.

Setelah membacakan sumpah Muhyiddin Yassin kemudian menandatangani sejumlah berkas. Kemudian Mufti Wilayah Persekutuan Haji Zulkifli Mohamad Al-Bakri memimpin pembacaan doa pada 10.38 hingga pukul 10.41.
Turut hadir di istana negara Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi beserta sejumlah ketua partai Koalisi Barisan Nasional dari MIC dan MCA, Ketua PAS Abdul Hadi Awang dan eks Wakil Ketua PKR, Azmin Ali. Tepat pukul 10.43 raja dan permaisursi meninggalkan tempat acara diikuti perdana menteri.

Keputusan Raja Malaysia untuk mengangkat Muhyiddin menjadi PM ke-8 di Negeri Jiran ini menjadi perdebatan. Bahkan mantan PM Mahathir Mohamad merasa dikhianati.
\"Saya merasa dikhianati, sebagian besar oleh Muhyiddin. Dia telah mengerjakan ini sejak lama dan sekarang dia telah berhasil,\" katanya dalam konferensi pers di Yayasan Al-Bukhary, Minggu pagi, seperti dikutip dari The Star.
Dr M, sebutan Mahathir, juga mengatakan akan mendorong parlemen melakukan sidang mendesak. \"Lihat nanti siapa yang memiliki mayoritas (dukungan anggota parlemen),\" katanya. (antara/thestar/jpnn)

sumber: www.jpnn.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: