>

Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Solo, Dimakamkan di Kampungnya di Magetan

Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Solo, Dimakamkan di Kampungnya di Magetan

MAGETAN - Pasien positif corona (COVID-19) yang meninggal dunia saat dirawat di RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.


Warga Kabupaten Magetan, Jatim, yang meninggal dunia di di RSUD dr Moewardi Solo, Jateng, akibat virus corona (COVID-19), jenazahnya sudah dimakamkan pada Rabu (11/3) malam.

Almarhum merupakan pria berumur 59 tahun, warga Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Namun lebih banyak berada di Solo karena memiliki usaha di kota tersebut.

Jenazah dimakamkan di kampung asalnya, Kecamatan Ngariboyo, Magetan.
Pihak keluarga memilih enggan berkomentar saat dikonfirmasi wartawan tentang penyakit yang sebelumnya diderita pasien itu. Sesuai informasi, jenazah telah dimakamkan pada Rabu (11/3) malam.

Tetangga pasien, Tamyiz, mengatakan yang bersangkutan sakit dan dirawat di rumah sakit di Solo selama empat hari. Namun tidak diketahui sakitnya apa.

Hingga akhirnya pihak keluarga di Magetan menerima kabar bahwa pasien meninggal pada Rabu (11/3) siang. Pasien dipulangkan pada hari itu juga dan dimakamkan di tempat pemakamam umum desa setempat pada Rabu (11/3) malam.
\"Pemakamannya dilakukan seperti biasa. Namun, petugas dari (RSUD, red.) Moewardi Solo menyatakan keluarga tidak boleh membuka peti jenazahnya,\" kata Tamyiz kepada wartawan, Jumat (13/3) sore.

Sebelumnya, Pemkot Solo menyatakan ada dua pasien corona yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.

Satu orang telah meninggal dunia dan dimakamkan di Magetan, sedangkan satu lainnya masih dirawat di Solo. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat tetap waspada dan tak panik setelah meninggalnya pasien positif virus corona (COVID-19) asal Magetan, di rumah sakit di Solo, Jawa Tengah.

\"Tetap waspada, tapi tidak perlu panik berlebihan. Kami terus memonitor perkembangan situasi COVID-19, khususnya di Jatim,\" ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (13/3).


Saat ini, Pemprov Jatim terus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dan Kementerian Kesehatan, sekaligus masih menelusuri pasien yang meninggal di Solo tersebut, masuk dalam klaster mana.

\"Sedang ditelusuri, termasuk riwayat perjalanan dan dengan siapa saja pasien tersebut berinteraksi,\" ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Pemprov Jatim bersama Pemkab Magetan juga telah mengidentifikasi siapa-siapa yang memiliki kontak erat dengan pasien yang meninggal itu. (antara/jpnn)

sumber: www.jpnn.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: